Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Juara Favorit Blog Competition Badan Bank Tanah 2025

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Cangkang Kerang Hijau: Limbah Pesisir atau Tambang Ekonomi Lokal?

14 Juli 2025   17:34 Diperbarui: 14 Juli 2025   17:34 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerang hijau sedang direbus oleh warga, sementara limbah cangkang kerang hijau tambak berserakan di tanah. (Foto: Billy Steven Kaitjily)

"There is no such thing as 'away'. Ketika kita membuang cangkang kerang sembarangan, sebenarnya kita cuma memindahkan masalah---yang suatu hari bisa mencemari tanah, sungai, dan kesehatan masyarakat."---terinspirasi oleh Annie Leonard

Kemarin siang, Minggu, 13 Juli 2025, ketika mengunjungi kawasan Blok Empang Kerang Hijau, RT06/RW22, Muara Angke, Jakarta Utara, saya terkejut luar biasa melihat pemandangan yang tak biasa: tumpukan limbah cangkang kerang hijau di bawah rumah panggung.

Cangkang berserakan hingga mencapai tepian Kali Adem, bahkan saya tak sengaja menginjaknya saat mendekati air.

Warga setempat, biasanya, mengambil daging kerang untuk dikonsumsi dan dijual, sementara cangkangnya dibuang begitu saja di bawah rumah ataupun pinggir kali, tanpa memperhatikan dampak negatifnya.

Limbah kerang ini tidak mudah terurai dan jika dibiarkan, akan menimbulkan pencemaran bagi tanah, sungai, dan laut.

Cangkang kerang hijau yang dibuang sembarangan di sekitar pemukiman, pesisir sungai, atau laut berpotensi menjadi sarang bakteri, serta menarik kucing dan tikus.

Tentu saja ini berbahaya karena dapat memicu berbagai penyakit pencernaan seperti diare, muntaber, hingga demam berdarah, dan malaria.

Selain itu, permukaan cangkang yang tajam dapat melukai warga atau pengunjung yang lewat di kawasan tersebut. Beruntung, kemarin saya memakai sepatu sehingga aman.

Berdasarkan pengamatan saya, kawasan Blok Empang Kerang Hijau mempunyai potensi besar sebagai tempat pariwisata bahari, sebab lokasinya menghadap ke laut dan dikelilingi oleh hutan mangrove.

Namun, limbah cangkang kerang hijau yang dibuang sembarangan oleh warga dapat merusak nilai estetika kawasan ini.

Bau tak sedap dari limbah kerang bisa menurunkan daya tarik wisatawan dan menghambat pengembangan ekonomi lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun