Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Car Free Night Jakarta: Potensi Ekonomi dan Tantangan Lalu Lintas

3 Juli 2025   00:50 Diperbarui: 3 Juli 2025   14:24 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pada pekan ini, akan ada tausiah, ada Opick, kemudian ada dari Gigi yang akan meramaikan perayaan kita," ujar Wakil Gubernur Rano sebagaimana dikutip dari CNN Indonesia.

Kalau melihat dari desain acaranya, maka car free night berpotensi menggairahkan sektor ekonomi rakyat, khususnya di lokasi-lokasi yang ramai dikunjungi masyarakat.

Car free night juga dapat menjadi ruang kolaborasi antara komunitas, pelaku seni jalanan, dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Di samping itu, kebijakan ini memberikan dampak simbolis dalam mengurangi kemacetan dan polusi udara pada malam akhir pekan. Kawasan Sudirman--Thamrin direncanakan akan ditata ulang supaya lebih ramah bagi pejalan kaki, pesepeda, dan pengunjung.

Dengan demikian, malam hari di kawasan tersebut---yang direncanakan dimulai pukul 22.00 WIB---dapat dinikmati secara bebas tanpa kebisingan dan polusi kendaraan bermotor.

Tantangan yang mungkin dihadapi

Namun demikian, sejumlah tantangan mesti diantisipasi sebelum kebijakan ini benar-benar diterapkan secara permanen.

Beberapa warganet sudah mengemukakan kekhawatirannya, terutama terkait potensi kemacetan baru yang mungkin timbul. Mereka menilai bahwa, Sabtu masih tergolong hari kerja, dan penutupan jalan dapat memperparah kepadatan lalu lintas di sekitarnya.

Untuk itu, Pemprov DKI mesti melakukan studi yang komprehensif guna memetakan dampak dari penutupan dan pengalihan arus lalu lintas. Tanpa perencanaan yang matang, car free night justru dapat menimbulkan masalah baru yang kontraproduktif terhadap tujuan awal kebijakan ini.

Selain itu, penyediaan sarana transportasi umum yang memadai dan mudah diakses menjadi keharusan.

Pemerintah mesti mempertimbangkan untuk memperpanjang jam operasional transportasi publik, seperti Transjakarta, MRT, dan Mikrotrans hingga larut malam.

Hal ini penting supaya masyarakat yang pulang kerja pada hari Sabtu tidak bergantung pada kendaraan pribadi mereka untuk mengakses kawasan car free night.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun