Ketiga, pencemaran lingkungan. Penggunaan kompor minyak tanah dapat menghasilkan asap tebal yang berkontribusi pada polusi udara dan pencemaran lingkungan sekitar.
Asap ini tidak cuma berdampak pada kesehatan manusia, tapi juga dapat mencemari tanah dan lingkungan sekitarnya.
Sudah Saatnya Beralih ke Kompor Induksi
Sudah saatnya untuk kita beralih ke kompor listrik atau kompor induksi yang lebih ramah lingkungan dan memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.
Sebelum pindah ke rusun, kami memasak menggunakan kompor gas (LPG 3 kg). Tapi sekarang, kami sudah beralih ke kompor listrik, sebab lebih aman dan irit.
Memang, kompor gas juga dapat menjadi alternatif, namun tetap perlu perhatian terhadap ventilasi dan pemeliharaan untuk mengurangi risiko paparan polutan.
Berikut ini beberapa alasan mengapa masyarakat Indonesia mesti mulai meliri atau beralih ke kompor induksi ketimbang kompor minyak atau kompor gas:
Pertama, penggunaannya lebih efisien ketimbang kompor lain. Baik kompor minyak atau kompor gas membutuhkan bahan bakar supaya dapat beroperasi.
Kalau bahan bakar itu habis, penggunanya perlu memasang ulang gas atau mengisi minyak baru. Sedangkan, pada kompor induksi, pengguna tidak perlu membongkar-pasang bahan bakar, karena selama kompor terhubung arus listrik, kompor induksi dapat digunakan kapan saja.
Selain itu, kompor induksi juga menawarkan kemudahan dalam pengoperasian. Kita cuma perlu menekan tombol dan kompor akan menyala dengan cepat.
Bahkan, kompor induksi juga punya tombol pengatur temperature, sehingga memudahkan pengguna menyesuaikan suhu ketika memasak hidangan tertentu.
Kedua, pemanasan yang diberikan oleh kompor induksi lebih merata disbanding kompor lain. Kompor induksi beroperasi dengan memberikan gelombang elektromagnetik dari bagian pemanas di dalamnya kepada alat masak khusus.