Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengapa Populasi Capung di Jabodetabek Kian Menurun?

25 Maret 2025   12:40 Diperbarui: 26 Maret 2025   00:27 682
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Capung hinggap di atas dahan kering di kolam Taman Piknik di Jalan Manunggal II, Cipinang Melayu, Jaktim, Minggu (7/7/2019) | KOMPAS/AGUS SUSANTO

Menariknya, penelitian ini menemukan rata-rata kadar oksigen terlarut sebesar 10, sementara standar SNI (2001) merekomendasikan 3 hingga 6.

Sekitar 10 km dari Situ Pamulang, penelitian di Taman Kota 2 BSD menunjukkan bahwa kondisi perairan di area tersebut masih mendukung perkembangan capung, didukung oleh vegetasi yang rapat dan aliran Sungai Cisadane. Berdasarkan pengamatan, terdapat 22 spesies capung di wilayah ini.

Alih fungsi lahan di Jakarta dan kota-kota penyangganya memberikan tekanan yang menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati.

Misalnya, penelitian oleh Patty (2006) menyatakan bahwa rendahnya keanekaragaman capung di wilayah tersebut disebabkan oleh perluasan area pemukiman, penyusutan air danau, dan ekspansi kawasan wisata di Situ Gintung yang mengurangi keanekaragaman vegetasi.

Studi oleh Shannon McCauley et al. (2018), juga menunjukkan penurunan kelangsungan hidup nimfa seiring peningkatan suhu.

Peran Capung dalam Ekosistem

Capung (Odonata) memiliki peran krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem, baik di lingkungan perairan maupun daratan.

Sebagai predator alami, capung dewasa dan larvanya aktif memangsa berbagai serangga kecil yang sering dianggap hama, seperti nyamuk, kutu daun, dan wereng.

Dengan demikian, keberadaan capung membantu mengendalikan populasi hama secara alami, mendukung praktik pertanian berkelanjutan tanpa ketergantungan berlebihan pada pestisida kimia.

Selain itu, capung berfungsi sebagai bioindikator kualitas lingkungan. Siklus hidup capung yang bergantung pada habitat perairan yang bersih dan kaya oksigen menjadikan mereka indikator efektif terhadap kesehatan ekosistem perairan.

Penurunan populasi capung sering mencerminkan degradasi kualitas air akibat pencemaran atau perubahan iklim.

Upaya Pelestarian Populasi Capung

Untuk memastikan kelangsungan hidup capung dan peran pentingnya dalam ekosistem, diperlukan berbagai langkah konservasi yang efektif:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun