Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kerang Hijau sebagai Alternatif Biofilter Perairan Teluk Jakarta

2 Mei 2024   16:11 Diperbarui: 2 Mei 2024   16:17 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kerang hijau teluk Jakarta. (Sumber gambar: bbc.com)

Kalau pun masih ada biota laut yang bertahan hidup saat ini, biota tersebut pastilah sudah terpapar limbah, sehingga sangat berbahaya apabila dikonsumsi warga Jakarta. Saya pernah berkunjung ke beberapa lokasi di teluk Jakarta, antara lain: Pelabuhan Muara Angke, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Putri Duyung Ancol. Warna air di ketiga lokasi ini sama: gelap dan banyak bintik-bintik hitam. Tidak hanya itu, aroma tak sedap tercium dari dalam air.

Pertanyaannya, adakah cara efektif untuk mengubah warna air di teluk Jakarta menjadi lebih terang atau jernih, sehingga memungkinkan biota laut hidup dan berkembang biak? Dalam artikel ini, saya mencoba mengusulkan alternatif lain di samping upaya yang selama ini telah dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk menghalau limbah di teluk Jakarta.

Tentu, saya sangat mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta yang telah melakukan berbagai upaya untuk membersihkan limbah dari teluk Jakarta, seperti melakukan pengerukan sampah yang menumpuk di pesisir utara Jakarta, menanam pohon bakau, dan membuat jaring atau pagar di setiap sungai yang mengarah ke teluk Jakarta agar sampah tidak sampai masuk ke laut.

Akan tetapi, di samping usaha-usaha itu, perlu juga mempertimbangkan kerang hijau sebagai solusi alternatif biofilter alamiah bagi perairan teluk Jakarta. Emangnya kerang hijau bisa membersihkan limbah dari teluk Jakarta? Mungkin, pertanyaan itu yang ada di benak anda. Jelas bisa dong! Yuk, mari kita berkenalan dengan kerang hijau dan melihat bagaimana kerang hijau menjalankan tugasnya.

Kerang Hijau sebagai Biofilter Alamiah Teluk Jakarta

Kerang hijau atau yang memiliki nama Latin Perna viridis merupakan menu seafood yang populer di Nusantara. Ia biasa dimasak dengan berbagai macam bumbu seperti saus padang, saus tiram, atau direbus saja. Kerang hijau memiliki berbagai macam nutrisi seperti protein, kalium, zat besi, zinc, vitamin A, dll.

Selain bernilai ekonomis, ternyata kerang hijau, juga memiliki fungsi ekologis, loh! Kerang ini memiliki peran penting untuk menyaring secara organik partikel di dalam laut. Hal ini dikarenakan sifat kerang hijau sebagai filter feeder, yaitu biota laut yang mendapatkan makanan dengan cara menyaring air yang melewati tubuhnya. Seekor kerang hijau dewasa diperkirakan mampu menjernihkan air hingga 350 liter sehari. (Sumber: Jagalaut.id).


Karena manfaat ekologisnya ini, maka kerang hijau sangat cocok dijadikan sebagai biofilter alamiah di perairan teluk Jakarta, yakni untuk memulihkan kondisi air laut yang telah tercemar limbah. Etty Riani, peneliti di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor, menyebutkan bahwa kerang hijau mampu menyerap logam berat dalam jumlah yang sangat tinggi.

Menurutnya, per satu ekor kerang, kandungan merkurinya mencapai 40mg/kg lebih. Padahal, baku mutu konsumsinya hanya 1mg/kg. (Sumber: Kompas.com). Karena mengandung logam berat, kerang hijau dari teluk Jakarta tidak disarankan untuk dimakan. Apabila dimakan dapat menyebabkan kanker.

Perlunya Budidaya Kerang Hijau di Teluk Jakarta

Saya menyarankan supaya Pemprov DKI Jakarta beserta pemangku kepentingan membudidayakan kerang hijau di teluk Jakarta. Pembudidayaan ini bukan untuk tujuan ekonomis, melainkan untuk tujuan konservasi (pemulihan kondisi perairan teluk Jakarta).

Penebaran kerang hijau dapat dilakukan di tiap wilayah pesisir teluk Jakarta yang kadar limbah atau pencemarannya sangat tinggi. Misalnya, di lokasi Pelabuhan Muara Angke, Pelabuhan Sunda Kelapa, dan Ancol. Lokasi-lokasi ini yang menurut saya warna airnya gelap pekat, sehingga perlu kerang hijau untuk menjernihkannya.

Lantas, apa dampak positif apabila perairan teluk Jakarta bersih dari limbah? Tentu saja, biota laut seperti ikan dan kepiting akan hidup aman dan berkembang biak, burung-burung liar seperti elang dan bangau memperoleh makanan mereka, dan nelayan kecil memperoleh mata pencaharian mereka. Bahkan, sektor parawisawata (wisata bahari) di teluk Jakarta turut merasakan dampak positifnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun