Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis dan Narablog

Senang traveling dan senang menulis topik seputar Sustainable Development Goals (SDGs).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benteng Belgica di Banda Neira: Jejak Sejarah yang Masih Megah Hingga Kini

15 Desember 2023   02:29 Diperbarui: 15 Desember 2023   02:58 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi potret Benteng Belgica dari bagian depan. (sumber gambar: kompasiana.com/Farianty Gunawan)

Sebelumnya, saya telah mengulas mengenai Gereja Tua Banda Naira yang merupakan peninggalan misionaris Belanda. Pada tulisan kali ini, saya ingin mengulas mengenai Benteng Belgica di Banda Neira (Banda Naira) yang merupakan peninggalan bangsa Portugis dan Belanda abad ke-16.

Bagaimana benteng ini dibangun di Banda Neira? Untuk keperluan apa benteng ini dibangun di sana? Bagaimanakah kondisinya saat ini? Yuk, mari simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Kedatangan Bangsa Eropa dan Didirikannya Benteng Belgica di Banda Neira

Sebelum abad ke-15, Kepulauan Banda, sudah terkenal di mata dunia sebagai daerah penghasil buah pala yang bernilai tinggi. Menjelang abad ke-16, seorang penjelajah Portugis bernama Laksamana Alfonso de Albuquerque berusaha menemukan kepulauan rempah-rempah.

Entah gimana caranya, ia berhasil menemukan informasi, kalau di Asia banyak rempah-rempah. Karena itu, ia bertolak ke Asia dan berhasil menaklukkan Malaka tahun 1511.

Kebetulan, pedagang Banda Neira kala itu, tinggal di Malaka. Berdasarkan informasi dari para pedagang Banda Neira ini, maka dikirimlah dua kapal layar untuk menemukan Kepulauan Banda yang kaya akan hasil perkebunan, terutama buah pala.

Singkat cerita, tibalah rombongan Portugis di Banda Neira. Mereka membeli semua hasil perkebunan di Banda Neira dengan harga yang sangat murah, dan kemudian menjualnya di Eropa dengan harga yang sangat mahal.

Untuk kepentingan monopoli inilah, mereka kemudian membangun sebuah benteng di Neira pada tahun 1611 dengan nama Fortaleza de So Pedro. Sejarah mencatat, kalau bangsa Portugis menduduki Kepulauan Banda selama 87 tahun. Wow! lama banget.

Akan tetapi, pada tahun 1621 terjadi pertempuran sengit antara Portugis dan Belanda. Portugis kalah dan benteng tersebut akhirnya jatuh ke tangan Belanda. Sesudah Belanda mengambil alih benteng tersebut, mereka membangunnya kembali atas perintah Gubernur Jenderal Pieter Both masa itu, dan mengganti namanya menjadi Fort Belgica (Bentang Belgica yang kita kenal hari ini).

Pada mulanya, tujuan dibangunnya Bentang Belgica ini adalah sebagai pengganti Benteng Nassau yang letaknya dekat dengan bibir pantai. Letak Benteng Nassau oleh Belanda dinilai terlalu rendah dan sangat rawan diserang musuh. Maka itu, dibangunlah Benteng Belgica di atas bukit.

Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Benteng Belgica didirikan di atas bukit dengan ketinggian 30 meter di atas permukaan air laut. Dari segi arsitektur, benteng ini dibangun dengan material balok batu dan diplester dengan kapur. Bentuk benteng ini adalah segi lima dengan dua lapis dan menara besar di setiap sisinya.

Benteng Belgica yang dibangun oleh Belanda ini terdiri dari dua bagian, bangunan 1 dan bangunan 2. Bangunan 1 merupakan bangunan bagian luar (pelataran) yang tebal dan kokoh. Pada bangunan 1 ini tidak terdapat ruangan. Sedangkan, bangunan 2 merupakan bangunan bagian dalam yang berbentuk segi lima. Pada bangunan 2 ini terdapat 18 ruangan yang dulunya digunakan untuk tempat beristirahat para prajurit.

Selama masa penjajahan Belanda, Benteng Belgica berfungsi sebagai pusat pemerintahan di Pulau Banda. Juga, dijadikan sebagai pusat pertahanan dan perdagangan rempah-rempah di wilayah Maluku.

Bagaimana Kondisi Benteng Belgica Saat ini?

Lantas, bagaimana kondisi Benteng Belgica saat ini? Kondisi Benteng Belgica masih berdiri kokoh hingga hari ini. Sebagai informasi, pada tahun 2015, Benteng Belgica telah resmi terdaftar sebagai salah satu Cagar Budaya yang menjadi bagian dari jejak-jejak bangsa Eropa dan jalur perdagangan rempah dunia masa lampau.

Sekarang, Benteng Belgica telah menjadi salah satu destinasi pariwisata terkenal di Banda Neira. Kalau kalian berkunjung ke Banda Neira, jangan lupa mampir ke bentang ini, ya! Menurut Kompasianer Farianty Gunawan, untuk masuk kedalam Benteng Belgica, pengunjung hanya dipungut biaya yang murah, dan tidak ada pemandunya.

Wah, ini menjadi catatan penting bagi Dinas Pariwisata Provinsi Maluku. Bahwa, mereka harus memperbaiki kembali sistem wisata sejarah Benteng Belgica di Pulau Neira. Misalnya, menyediakan loket pembelian tiket dan menyediakan pemandu untuk menjelaskan fungsi ruangan-ruangan di dalam benteng kepada para wisatawan yang berkunjung.

Kesimpulan: Sebuah Apresiasi kepada Pemerintah yang telah Melestarikan Benteng Belgica

Saya sangat mengapresiasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang serius melestarikan Bentang Belgica - salah satu peninggalan bersejarah dari masa lampau ini. Benteng ini, bahkan pernah menjadi gambar di mata uang pecahan seribu rupiah.

Semoga Bentang Belgica tetap dilestarikan, sehingga di masa depan anak-cucu kita dapat menikmati kemegahan dan keindahan Benteng Belgica di Pulau Banda Neira. Tentu, lebih dari itu, mereka masih dapat mengingat sejarah perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah berkat benteng ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun