Usaha keras itu akhirnya membuahkan hasil. Kurang dari 20 detik terakhir, Dewa Rizki berhasil mencebloskan bola ke gawang Jepang. Skor menjadi tipis 2-3. Gol ini semakin membakar semangat para pemain.
Meski tersisa kurang dari 10 detik, seluruh pemain tetap berupaya menciptakan peluang dan gol.
Sayangnya, pada detik akhir ketika bola kembali berhasil masuk ke gawang Jepang ternyata tidak dihitung sebagai gol yang sah. Signal pertanda selesainya pertandingan telah berbunyi sebelum bola masuk ke mulut gawang.
Kekecewaan tentu dirasakan oleh seluruh pemain dan official. Namun, dibalik kekalahan ini timnas Indonesia bermain begitu luar biasa.
Mereka menghadapi lawan yang sama sekali bukan sembarangan. Salah satu tim penguasa Asia yang juga berlangganan main di piala dunia.
Menghadapi tim sekelas Jepang merupakan pengalaman sekaligus pelajaran yang begitu berharga bagi perjalanan timnas futsal untuk ke depannya. Dari pertandingan ini mereka dapat mengukur kemampuan serta kualitas mereka. Setiap detail dari pertandingan tadi tentu akan dijadikan evaluasi untuk menambal apa-apa yang kosong dari tubuh timnas futsal itu sendiri.
Meski terhenti di delapan besar, kita patut memberikan apresiasi kepada seluruh pemain dan official. Merupakan hasil kerja keras, semangat, serta kesungguhan sehingga mereka bisa menembus putaran final Piala Asia futsal untuk pertama kalinya. Yang harus digaris bawahi lagi adalah bahwa mereka tidak hanya bermain dan menghadapi, tapi mereka memberikan perlawanan dan bahkan menyulitkan tim sekelas Jepang. Yang mana juga sebelumnya Indonesia terlebih dahulu bertemu Iran di babak grup.
Apresiasi dan terima kasih untuk perjuangan seluruh pemain dan official.