Mahasiswa diajak menjadi bagian dari solusi, bukan hanya pengamat.
Contoh Nyata 4:
Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan program "Audit Etis Kampus", di mana mahasiswa diberi peran sebagai auditor internal untuk menilai transparansi penggunaan dana organisasi mahasiswa. Ini melatih tanggung jawab publik dan keberanian moral.
5. Fokus Pendidikan: Penalaran Etika dan Tanggung Jawab Sipil
Fokus utama pendidikan dalam model ini adalah pada penalaran moral, analisis etika, sistem hukum, dan tanggung jawab sipil. Pendidikan tidak boleh berhenti pada teori hukum, tetapi harus masuk ke dalam refleksi dan aksi etis.
Implikasi dalam pendidikan anti-korupsi:
Kurikulum disusun dengan menekankan kemampuan menganalisis dilema moral secara mendalam.
Mahasiswa dilatih untuk berpikir reflektif dalam pengambilan keputusan.
6. Metode Pendidikan: Diskusi Kritis dan Scientific Reasoning
Metode pendidikan Paideia era modern melibatkan diskusi kritis, studi kasus, simulasi etis, dan pendekatan berpikir ilmiah. Proses belajar tidak lagi bersifat satu arah, tetapi dialogis dan partisipatif.
Implikasi dalam pendidikan anti-korupsi:
Mahasiswa mengikuti role-play tentang dilema etis, seperti konflik kepentingan, gratifikasi, atau manipulasi data.
Penilaian lebih ditekankan pada kemampuan berpikir reflektif dan penalaran moral.
7. Strategi Anti-Korupsi: Kolaborasi dan Transparansi Sistemik
Model ini mengusulkan pendekatan strategis melalui pendidikan integritas, penguatan institusi hukum, dan transparansi berbasis sistem audit serta kontrol sosial. Pendidikan anti-korupsi tidak cukup dilakukan oleh dosen atau guru semata, tetapi perlu melibatkan ekosistem sosial.