Pengintegrasian filsafat dalam pembelajaran: Mata pelajaran filsafat diperkenalkan sejak jenjang menengah untuk melatih nalar moral, keberanian intelektual, dan refleksi diri.
Pembelajaran lintas-disiplin untuk memahami kompleksitas korupsi: Mahasiswa dari berbagai jurusan (hukum, ekonomi, teknik, dsb.) harus mengikuti mata kuliah wajib tentang integritas, sejarah korupsi, dan studi etika.
Pendidikan pemimpin masa depan: Pelatihan kepemimpinan tidak hanya tentang strategi manajerial, tetapi juga menyentuh aspek keadilan, pengendalian diri, dan tanggung jawab sosial.
7. Contoh Penerapan Nyata Format Paideia Anti-Korupsi
Berikut ini lima contoh penerapan konkret gagasan Paideia dalam konteks anti-korupsi:
Program Pendidikan Karakter Terpadu di Yogyakarta: Sejumlah sekolah di Yogyakarta menerapkan pembelajaran karakter berbasis nilai-nilai lokal dan universal, termasuk kejujuran dan tanggung jawab sosial. Proyek kewarganegaraan mengajarkan anak-anak tentang bahaya gratifikasi dan pentingnya laporan keuangan yang bersih.
Pelatihan Etika Publik bagi Calon Pegawai Negeri Sipil: Beberapa instansi pemerintah telah mewajibkan pelatihan integritas berbasis kasus nyata korupsi sebelum calon ASN diangkat secara resmi. Ini selaras dengan tahap pembentukan thymos dalam jiwa Platonik, yaitu membangun keberanian menolak tekanan dan godaan.
Simulasi Pemerintahan Mini di Universitas: Sejumlah universitas menyelenggarakan proyek simulasi "pemerintah mahasiswa" di mana peserta diberi tanggung jawab pengelolaan dana dan transparansi anggaran. Ini melatih akuntabilitas dan kemampuan memimpin dengan adil.
Sekolah Filsafat Terbuka: Komunitas pemuda di Bandung membuka kelas filsafat publik secara gratis untuk membangun semangat berpikir kritis dan menjadikan etika sebagai gaya hidup. Peserta aktif mendiskusikan karya Platon dan relevansinya terhadap kondisi bangsa saat ini.
Kampanye Sosial Digital oleh Pelajar: Sekelompok siswa SMA di Jakarta membuat media sosial edukatif tentang kasus korupsi di Indonesia, dilengkapi dengan animasi dan narasi yang mengajak berpikir etis. Ini merupakan contoh Paideia modern: pembentukan karakter melalui kesadaran digital dan penalaran moral.
8. Keutamaan Jiwa dan Penolakan Korupsi
Paideia tidak hanya bertujuan menciptakan warga taat hukum, tetapi manusia unggul yang tidak tergoda korupsi meskipun ada kesempatan. Jiwa yang unggul tidak menukar kejujuran dengan fasilitas, tidak menukar kebaikan dengan kekuasaan. Format ideal pendidikan dalam konsep Platon bukanlah sekadar menyampaikan aturan, tetapi melatih kebijaksanaan internal agar seseorang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang hanya menguntungkan.
9. Evaluasi dan Perbaikan Sistem
Penerapan Paideia dalam pendidikan anti-korupsi harus diikuti oleh evaluasi sistemik yang berkala. Beberapa indikator evaluasi antara lain: