4. Jiwa Adil sebagai Syarat Masyarakat Adil
Dalam Republik, Platon menyatakan bahwa masyarakat adil hanya dapat terwujud jika individu-individu di dalamnya telah memiliki jiwa yang adil. Sebaliknya, jika jiwa masyarakat penuh dengan ketidaktertiban, maka hukum, lembaga, dan aturan apa pun tidak akan efektif mencegah korupsi.
Oleh karena itu, Platon menyusun sistem pendidikan berjenjang untuk memastikan setiap warga negara diasuh dan dibentuk sejak kecil agar berkembang dalam struktur jiwa yang tertib dan harmonis. Dalam kerangka itu, pendidikan karakter bukan sekadar pelengkap, melainkan fondasi dari struktur politik yang adil dan bersih dari korupsi.
5. Implementasi Doktrin Paideia di Lembaga Pendidikan Tinggi
Kampus sebagai pusat pembentukan pemimpin masa depan memiliki tanggung jawab moral untuk menerapkan prinsip-prinsip Paideia. Implementasi format ini dapat dilakukan melalui berbagai program nyata, antara lain:
a. Kampanye Integritas Mahasiswa
Mahasiswa perlu diajak aktif menyuarakan nilai-nilai kejujuran dan antikorupsi melalui:
Gerakan "Satu Kampus, Satu Suara Antikorupsi."
Diskusi publik mengenai etika akademik dan korupsi struktural.
Pelatihan integritas dalam kegiatan organisasi mahasiswa.
Kampanye ini dapat memperkuat thumos mahasiswa sebagai benteng moral, sekaligus melatih kepemimpinan etis sejak dini.
b. Kode Etik Mahasiswa Berbasis Tiga Unsur Jiwa
Kode etik kampus harus disusun dengan mengacu pada struktur jiwa Platonik:
Logos: menjunjung tinggi kejujuran akademik dan penggunaan nalar dalam menyelesaikan konflik.
Thumos: keberanian untuk melaporkan pelanggaran, menjaga nama baik komunitas ilmiah.