Mohon tunggu...
catfish
catfish Mohon Tunggu... Aktor - meong

cat-fish and cat-holic

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Rasanya Jadi Pustakawan di Indonesia

16 November 2020   12:08 Diperbarui: 16 November 2020   12:21 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jadi gimana rasanya?

Bicara profesi di Indonesia ini seringkali benak saya bertanya "Profesi saya ini sebenarnya populer ngga si?"

Pustakawan sendiri merupakan profesi yang merujuk pada aktivitas mengolah koleksi di perpustakaan dan membuat suatu mekanisme agar koleksi tersebut tidak hanya disimpan tapi juga dapat ditemukan kembali untuk kebutuhan pengguna perpustakaan. Sampai situ aja? Tidak.

Pustakawan saat ini justru lebih mengarah sebagai pengolah data dan informasi dalam bentuk non digital maupun digital. Kebayang kan informasi itu ada banyak jenis dan bentuknya dan itu diolah oleh pustakawan dengan tujuan agar menjadi sebuah pengetahuan baru yang berguna dalam memberikan masukan maupun ilmu baru.

Nah, lalu apa rasanya jadi pustakawan di Indonesia? Jawabannya nano-nano.

Iya, nano-nano. Terutama karena saya bukan PNS dan bekerja di lembaga swasta yang masih menerapkan prinsip mengelola perpustakaan secara tradisional, dalam arti perpustakaan ya tempatnya untuk menyimpan buku, majalah, dan koleksi cetak lainnya. 

Bersyukur 1 tahun lalu saya secara sadar menambah koleksi e-book dan e-journal untuk memudahkan pengguna mendapat informasi. Tentu saya berikan layanan tambahan berupa layanan referensi untuk antisipasi terbatasnya koleksi yang dimiliki perpustakaan ini.

Perasaan nano-nano ini saya rasakan tidak hanya ketika bekerja di tempat saya sekarang ini tetapi sejak saya memutuskan untuk memilih berkuliah di jurusan Ilmu Perpustakaan. 

Saya merasa menjadi pustakawan berarti memiliki visi untuk ikut mencerdaskan bangsa dengan memberikan kemampuan literasi tetapi juga bersiap untuk dianggap "bukan apa-apa". 

Tidak seperti dokter, polisi, pengusaha atau profesi lainnya yang "tampak jelas pekerjaannya", pustakawan yang lulus dari pendidikan harus bersiap dilihat sebagai "penjaga buku" semata. 

Bahkan atasan saya yang seorang psikolog anak cukup terkenal pernah berkata "Kamu pustakawan kan kerjanya itu-itu saja, kayak begitu aja". Hmm..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun