Mohon tunggu...
zahwan zaki
zahwan zaki Mohon Tunggu... Administrasi - Alumni IAIN SAS Babel (Pendidikan) dan Alumni STIA-LAN Jakarta (Bisnis)

Hobi melakukan perjalanan ke tempat yang belum pernah ditempuh dan terus mencoba menggerakkan pena, menulis apa yang bisa ditulis, paling tidak untuk bisa dibaca segelintir orang.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Obituari Mak: Sang Pelita Hati Itu Telah Pergi

25 Juli 2021   03:34 Diperbarui: 26 Juli 2021   06:15 506
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum menjemput Mak, saya menyempatkan diri menjenguk Gad (Saudara perempuan paling tua Mak) yang juga saat itu sedang sakit juga. Setelah menjenguk Gad, saya langsung meluncur ke rumah sakit. 

Sesampai di ruangan Mak, pemandangan lain yang saya dapatkan. Bapak saya sedang menangis sambil memegang tangan Mak. Saya pun berlari menemui perawat. 

Informasi yang saya dapat, Mak terkena stroke sebelah kanan. Mak hilang ingatan, tidak bisa bicara dan bawaannya hanya seperti orang tidur. 

Hari itu juga mak diobservasi hingga sore hari. Kondisi Mak tidak bisa makan dengan normal lagi. Mak hanya bisa minum beberapa tetes saja. Untuk membantu kondisi mak, hanya dibantu dengan inpus. Makanan dan obat-obatan sudah tidak bisa masuk lagi.

Hari rabu, 14 Juli 2021 Mak kami bawa pulang ke rumah atas izin dokter yang merawatnya. Tidak ada kemajuan untuk kondisi kesehatan Mak saat mulai pulang dari rumah sakit.

Mulai dari hari rabu, rumah ramai dikunjungi kerabat dan tetangga untuk menjenguk dan mendo’akan kesembuhan Mak. Kondisi mak masih bisa menggerakkan anggota badannya yang sebelah kiri saja, walaupun mak tetap saja seperti orang sedang tidur.

Hari sabtu, 17 Juli 2021 kondisi Mak terus menurun. Di tengah perjuangan Mak menghadapi sakitnya, berita duka datang dari keluarga Gad. 

Kurang lebih pukul 5 sore, Gad menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya di Pangkalpinang. Jenazah Gad langsung dibawa kerumahnya dikampung dan disholatkan keesokan harinya.

Belum sampai 3 jam setelah mengubur jenazah Gad, Mak pun menghembuskan nafas terakhirnya di hadapan kami semua (saya,istri, bapak dan adik-adik). Mengiringi kepergian mak, ayat-ayat suci tidak pernah berhenti kami lantunkan. Mak pergi dengan tenang bersamaan kalimat talqin kami ucapkan di sebelah kuping kanan mak, “laa ilaaha illallaah”.

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un (Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali). Mak meninggalkan dunia fana ini kurang lebih di usianya yang ke 63 tahun, pukul 13.55 di kediamannya Desa Payabenua, Minggu 18 Juli 2021. Jenazah Mak disholatkan dan dikuburkan keesokan harinya, Senin pagi tanggal 19 Juli 2021 sehari menjelang Hari Raya Iedul Adha 1442 H.

Sang Pelita Hati

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun