Mohon tunggu...
Rina Pebriana
Rina Pebriana Mohon Tunggu... Buruh - Sang Buruh Aksara

Bidadari Alai Timur, "Kutemukan keindahan terhakiki dari rangkaian aksara. Cantiknya huruf membuai rasa bahagia, aku jatuh cinta."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eksplorasi Konsep Modul 1.4. Budaya Positif | Tugas CGP Angkatan 8

2 Agustus 2023   07:47 Diperbarui: 2 Agustus 2023   07:51 13170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Koleksi Pribadi

1.4.a.4. Eksplorasi Konsep - Modul 1.4

 Oleh: Rina Pebriana, S.Pd.

1.4.a.4.1. Disiplin Positif dan Nilai-nilai Kebajikan Universal

 

Page 1


Tujuan Pembelajaran Khusus

Rekan-rekan sekalian, termasuk fasilitator dan pengajar praktik serta yang lainnya yang terkait, tolong bantu saya selalu dalam belajar, ya, terima kasih banyak :-)

Page 2

Cobalah Buka!

https://docs.google.com/document/d/1T495pdgDUzMvrylztsogGBVpo0PvJlpYHnMUpHSGtlU/edit?usp=sharing

Page 3

Tanggapan Reflektif

Saya setuju dengan refleksi tersebut. Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan pertama dan kedua dapat bervariasi karena tergantung pada nilai-nilai, prioritas, dan persepsi individu masing-masing. Masing-masing dari kita memiliki kebebasan untuk memutuskan apakah ingin membuka atau menutup kepalan tangan kita, tergantung pada apa yang kita anggap berharga dan penting dalam hidup kita saat itu. Dalam kegiatan 'Cobalah Buka', meskipun B berusaha dengan segala cara untuk membuka kepalan tangan kita, keputusan akhir tetap ada pada diri kita sendiri. Kita memegang kontrol atas kepalan tangan kita dan memiliki hak untuk memutuskan apakah akan membuka atau menutupnya. Ini menunjukkan pentingnya otonomi individu dalam mengambil keputusan tentang hal-hal yang berkaitan dengan diri kita sendiri, termasuk dalam hal menjaga dan melindungi apa yang kita anggap berharga.

Page 4

Teori Kontrol (Dr. William Glasser)

Dalam teori ini, perhatian diberikan pada pentingnya memenuhi kebutuhan dasar individu, membangun hubungan yang saling menguntungkan, dan mempromosikan kemandirian dan tanggung jawab pribadi dalam pembelajaran.

Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Stimulus-Respon kepada pendekatan teori Kontrol? (Stephen R. Covey)

Dengan mengikuti langkah-langkah seperti kesadaran akan paradigma saat ini, pendidikan dan pengetahuan, refleksi dan introspeksi, membangun pola pikir baru, latihan kesadaran diri, serta konsistensi dan kesabaran, seseorang dapat beralih dari paradigma Stimulus-Respon ke pendekatan teori Kontrol. Perubahan paradigma akan membuka pintu bagi pengembangan diri yang lebih luas dan kemampuan untuk mengambil kendali atas sikap dan perilaku kita dalam menghadapi berbagai situasi.

Page 5

Bagaimana seseorang bisa berubah dari paradigma Stimulus-Respon kepada pendekatan teori Kontrol? (Stephen R. Covey)

Dengan mengikuti langkah-langkah seperti kesadaran akan paradigma saat ini, pendidikan dan pengetahuan, refleksi dan introspeksi, membangun pola pikir baru, latihan kesadaran diri, serta konsistensi dan kesabaran, seseorang dapat beralih dari paradigma Stimulus-Respon ke pendekatan teori Kontrol. Perubahan paradigma akan membuka pintu bagi pengembangan diri yang lebih luas dan kemampuan untuk mengambil kendali atas sikap dan perilaku kita dalam menghadapi berbagai situasi.

Page 6

Makna Disiplin

Dalam konsep disiplin positif, tujuan utama bukan hanya mengendalikan perilaku siswa secara eksternal, tetapi juga membantu siswa dalam pengembangan nilai-nilai kebajikan yang dapat membimbing mereka dalam mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab. Disiplin yang positif menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa secara holistik. Sebagai guru, pemahaman terhadap konsep disiplin positif sangat penting. Menerapkan disiplin yang positif dapat membantu menciptakan budaya positif di sekolah, meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa, serta membantu mereka dalam mengembangkan keterampilan sosial dan akademik. Hal ini dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan belajar yang lebih baik. Jadi, penting bagi kita untuk terus belajar dan mengembangkan strategi disiplin yang efektif dan sesuai dengan nilai-nilai kebajikan, serta memperhatikan perubahan paradigma dalam pendekatan kita terhadap disiplin di lingkungan pendidikan.

Page 7

Makna Kata Disiplin

Makna kata "disiplin" yang dijelaskan dalam konteks di atas adalah tentang disiplin diri yang berhubungan dengan motivasi internal dan kemampuan seseorang untuk mengendalikan dirinya sendiri. Disiplin diri melibatkan pengertian alasan mengapa kita mengikuti aturan dan nilai-nilai tertentu, serta memiliki kemampuan untuk mengontrol dan mengarahkan tindakan kita sesuai dengan nilai-nilai kebajikan universal yang kita anut. Dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara, disiplin diri penting untuk mencapai kemerdekaan. Disiplin diri bukan hanya tentang terlepas dari perintah, tetapi juga memiliki kemampuan untuk memerintah diri sendiri. Ini berarti seseorang memiliki tanggung jawab atas tindakannya dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai yang dianutnya. Konsep disiplin dalam pandangan Diane Gossen juga mengacu pada belajar dan pengembangan diri. Disiplin diri memungkinkan seseorang untuk menggali potensinya, mengarahkannya ke tujuan yang berarti, dan bertanggung jawab terhadap tindakan yang diambilnya.

Page 8

Nilai-nilai Kebajikan

Benar, nilai-nilai kebajikan universal merupakan prinsip-prinsip atau sifat-sifat positif yang diakui dan dijunjung tinggi oleh berbagai budaya, agama, dan latar belakang manusia. Nilai-nilai kebajikan ini menjadi landasan atau fondasi perilaku kita, yang membimbing kita dalam bertindak sesuai dengan tujuan mulia yang diinginkan. Seperti yang telah disebutkan dalam modul 1.2, beberapa institusi atau organisasi pendidikan memiliki nilai-nilai kebajikan yang diyakini dan diterima bersama. Contohnya, Profil Pelajar Pancasila di Indonesia merupakan panduan yang menjelaskan nilai-nilai kebajikan yang ingin dicapai oleh setiap anak Indonesia. Meskipun setiap budaya dan agama memiliki nilai-nilai kebajikan yang spesifik, ada juga kesamaan dalam nilai-nilai tersebut di antara berbagai budaya dan agama. Misalnya, nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, integritas, keberanian, dan penghargaan terhadap sesama manusia sering dianggap sebagai nilai-nilai kebajikan universal.

Page 9

Nilai-nilai Kebajikan dari enam institusi/organisasi

Dari nilai-nilai kebajikan yang disebutkan di atas, satu yang menarik bagi saya adalah "Kreativitas" dari Profil Pelajar Pancasila. Ini karena kreativitas merupakan kemampuan penting yang memungkinkan individu untuk berpikir di luar kotak, menciptakan solusi baru, dan menghadapi tantangan dengan cara yang inovatif. Saat membandingkan dengan nilai-nilai kebajikan atau prinsip-prinsip di sekolah saya, terdapat beberapa persamaan dan perbedaan. Misalnya, nilai kreativitas juga penting di sekolah saya, namun ada penekanan yang lebih kuat pada kerjasama dan tanggung jawab.

Page 10

Mungkin pada awalnya motivasi Anda mengikuti Program Guru Penggerak ini karena ingin mendapatkan suatu penghargaan tertentu. Namun seiring Anda mengikuti program ini dan kemudian menikmatinya, mungkinkah motivasi Anda berubah menjadi sebuah keinginan untuk menjadi guru dengan nilai-nilai yang Anda yakini? Bila itu terjadi, apa dampaknya untuk diri Anda? Apa yang Anda dapatkan, mengapa hal itu penting untuk Anda?

Penghargaan tertentu seperti apa yang didapatkan kalau mengikuti program guru penggerak? Yang saya tahu motivasi saya ikut ini adalah untuk mengamalkan nilai-nilai yang saya yakini dalam pengajaran, sehingga saya akan menjadi guru yang lebih autentik dan konsisten. Saya akan dapat mengintegrasikan nilai-nilai tersebut ke dalam metode pengajaran, interaksi dengan murid, dan pengambilan keputusan di kelas. Ini akan meningkatkan kualitas pengajaran saya secara keseluruhan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif. Hal ini penting bagi saya karena akan memberikan kepuasan pribadi, pemenuhan batin, dan rasa tujuan yang kuat dalam pekerjaan saya. Saya akan hidup sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini, yang merupakan fondasi penting dalam membentuk identitas dan integritas pribadi saya. Selain itu, saya akan memiliki kesempatan untuk memberikan dampak positif pada kehidupan murid dan masyarakat secara luas, membantu membentuk masa depan yang lebih baik.

Page 11

Tugas 2.1 (2)

Sebagai seorang pendidik, saat Anda perlu hadir di suatu pelatihan, motivasi apakah yang mendasari tindakan Anda?

Apakah Anda hadir karena tidak ingin ditegur oleh pihak panitia atau pengawas Anda, dan mendapatkan surat teguran (menghindari ketidaknyamanan dan hukuman), atau 

Anda ingin dilihat dan dipuji oleh lingkungan Anda, atau mendapat penghargaan sebagai kepala sekolah berprestasi? (mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain), atau 

Anda ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri Anda sendiri sebagai teladan bagi murid-murid Anda, guru-guru Anda, serta lingkungan Anda karena Anda percaya, tindakan Anda sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan Anda (menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri).

Manakah motivasi yang paling kuat mendasari tindakan Anda, atau adakah suatu proses perubahan motivasi antara dua motivasi?

Motivasi yang mendasari tindakan saya adalah saya ingin menjadi pemelajar sepanjang hayat, menjadi orang yang berusaha dan bertanggung jawab serta menghargai diri saya sendiri sebagai teladan bagi murid-murid saya, guru-guru saya, serta lingkungan saya karena saya percaya, tindakan saya sebagai pemimpin pembelajaran akan jadi panutan oleh lingkungan saya (menghargai nilai-nilai kebajikan diri sendiri).

Page 12

Tugas 2.1 (3)

Bila di sekolah Anda tidak ada aturan yang memberikan surat teguran bagi karyawan yang sering datang terlambat, atau tidak ada atasan yang memberikan Anda penghargaan menjadi karyawan terbaik, karena sering tepat waktu, apakah Anda akan tetap datang tepat waktu untuk mengajar murid-murid Anda? Jelaskan alasan Anda.

Ya. Karena Kepuasan pribadi. Meskipun tidak ada penghargaan langsung dari atasan, datang tepat waktu dan melaksanakan tugas dengan baik dapat memberikan rasa kepuasan pribadi. Menjadi guru yang bertanggung jawab dan memberikan yang terbaik untuk murid-murid saya dapat memberikan kepuasan intrinsik yang tidak tergantung pada pengakuan eksternal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun