Mohon tunggu...
Rina Pebriana
Rina Pebriana Mohon Tunggu... Buruh - Sang Buruh Aksara

Bidadari Alai Timur, "Kutemukan keindahan terhakiki dari rangkaian aksara. Cantiknya huruf membuai rasa bahagia, aku jatuh cinta."

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Terbaca

1 Mei 2019   06:14 Diperbarui: 15 Agustus 2019   11:47 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aenor memahami perasaan Rasmus. Sesuai dengan makna namanya, Rasmus memiliki banyak cinta. Rasmus tidak sanggup menampung luapan cinta yang berjejal dalam dadanya.

"Kau tidak pernah bisa mengerti aku! Hanya Xene yang bisa membaca pikiranku!" teriak Rasmus berang.

Aenor terduduk di sofa. Matanya menerawang tanpa kabut embun terlihat. Hanya sayu yang tampak. Aenor pasrah.

Dengan penuh kasih sayang, Aenor berkata, "Sayang, undanglah Xene makan bersama malam ini. Aku ikhlas dia menjadi tamu wanitamu di rumah kita."

Rasmus tersenyum puas.

***
Xene sangat menawan. Aenor sampai tak berkedip memandangnya.

"Masuklah, Xene."

Aura percaya diri Xene sanggup meluluhlantakkan jiwa Aenor. Aenor melayani Xene sepenuh hati. Mengambilkan nasi dan lauk berbungkus daun pisang.

"Bagaimana rasanya, Xene? Lauk yang kau makan itu adalah otak-otak. Coba kau lihat ini. Dapatkah kau membacanya? Tak satu pun huruf yg dapat kutemukan di sana. Kata Rasmus, hanya kau yang mampu membaca pikirannya ...."

"Aaaaaaa!" teriak Xene.

Aenor tersenyum menyeringai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun