Mohon tunggu...
Gina Nelwan
Gina Nelwan Mohon Tunggu... Bankir - Banker/AnimalsLover/ContentCreator

Blog : https://www.ginanelwan.com Instagram : @ginanelwan Twitter : @ginanelwan atau @ginabicara

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Cerita tentang MRT Jakarta, Sebuah Pengalaman Baru

9 Mei 2019   11:02 Diperbarui: 9 Mei 2019   14:16 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

gerai kopi, di Stasiun MRT Bundaran HI (Dokpri)
gerai kopi, di Stasiun MRT Bundaran HI (Dokpri)

Tiket MRT, bisa kita dapatkan pada Loket yang tersedia dan Ticket Vending Machine (TVM). Saya pribadi sih tidak membeli tiket di Loket atau TVM, karena saya sudah memiliki E-Money untuk dapat masuk dan tap pada gerbang masuk penumpang. Hal ini sudah berlaku dan mungkin biasa bagi pengguna commuter, hampir sama sih menurut saya dengan MRT kali ini. 

Uang elektronik tersebut yaitu JakLingko, E-Money (Bank Mandiri), Brizzi (Bank BRI), Tap Cash (Bank BNI), Flazz (Bank BCA), dan JakartaOne (Bank DKI) yang dapat diperoleh dari masing-masing bank tersebut di atas. 

TVM (Dokpri)
TVM (Dokpri)

tap untuk masuk pada gerbang penumpang (Dokpri)
tap untuk masuk pada gerbang penumpang (Dokpri)

Siang itu, saya juga melihat beberapa kelompok wanita yang memakai baju kerja dan sepertinya mereka sedang istirahat sepertinya mereka mau lunch. Begitu nyaman, jika kita berada dalam area yang memiliki stasiun MRT. Kita bisa keluar kantor untuk sekedar makan siang dan menggunakan MRT, seperti halnya para karyawan yang saya jumpai di Stasiun MRT Bundaran HI pada hari itu, mereka akan menuju senayan untuk sekedar makan siang. 

Waktu yang ditempuh, tidak kurang dari 10 menit lho. Bayangkan saja kalau memakai kendaraan pribadi atau kendaraan online, Thamrin menuju Senayan akan memakan waktu 30 Menit karena selalu macet dan sangat membuang waktu.

Dokpri
Dokpri

Oh iya pada area MRT, saya tidak menjumpai tempat sampah, saya juga sampai bingung untuk mencari tong sampah karena ingin membuang bungkus minuman saya. 

Saya berpikir dengan tidak adanya tong sampah pada area MRT mungkin memiliki tujuan yang mulia, dimana Pemerintah atau Penyelenggaraan Transportasi mendidik kita untuk tidak membuang sampah sembarangan, sampah kita simpan dahulu pada tas dan atau mengurangi pemakaian barang yang berpotensi menjadi sampah. 

Budaya-budaya seperti itu memang mau tidak mau harus kita dibiasakan, membuang sampah pada tempatnya dan atau meminimalis pemakaian barang sekali pakai. Sudah seharusnya membawah botol minuman isi ulang dari rumah, daripada membeli minuman cepat saji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun