Mohon tunggu...
Bibi Young
Bibi Young Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga

Penulis yang sibuk mengurus anak dan suami serta sesekali membersihkan rumah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Coaching Clinic Ganjar Pranowo pada Calon Bupati/Walikota dan Gubernur

16 November 2020   13:39 Diperbarui: 16 November 2020   15:18 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak Jumat (6/11) Ganjar Pranowo keliling dari satu daerah ke daerah lain, di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kepulauan Riau sampai Sumatera Utara. Bisa dibilang itu adalah tugas partai, karena di Pilkada serentak 2020 ini Ganjar jadi salah satu juru kampanye PDI Perjuangan. Bukan orasi di depan ribuan massa yang dia lakukan. Ibarat berjualan, Ganjar memilih mencuci bersih barang dagangan agar memikat siapapun yang melihat. Ya, langkah jurkam yang Ganjar pilih adalah meningkatkan kualitas calon-calon kepala daerah dengan memberikan coaching clinic.

Siapapun yang saat ini jadi calon kepala daerah sangat berharap minimal bisa ditemui Ganjar. Popularitas serta elektabilitasnya sebagai tokoh politik Tanah Air diyakini memberi dampak positif. Apalagi selama memimpin Jawa Tengah, Ganjar sering mendulang penghargaan. Sebagia apa yang dilakukan dan dicapai Ganjar bisa ditengok di link video ini https://www.youtube.com/watch?v=B2v6DXVE0Sg. Maka calon kepala daerah di Surakarta, Ngawi, Ponorogo, Kediri, Medan, Asahan dan Kepulauan Riau memiliki kapabilitas tinggi ketika hendak meniti laku dari jejak Ganjar selama memimpin Jawa Tengah.

Kenapa hanya dengan mengundang Ganjar kapabilitas calon kepala daerah bisa menaik? Ada beberapa contoh yang ingin saya utarakan. Pertama, ketika Ganjar makan dawet bersama calon bupati Ponorogo. Pada momen yang disiarkan live instagram tersebut, Ganjar bercerita bagaimana dia memanfaatkan media sosial untuk menerima aduan sekaligus menyelesaikan persoalan. Bahkan sangat sering warga Jawa Tengah yang langsung menghubunginya via whatsApp maupun telepon. Menurut Ganjar, saat ini bukan lagi eranya pemimpin yang hanya duduk di singgasana yang susah dicari dan dihubungi warganya. Karena terinspirasi dengan keterbukaan komunikasi antara kepala daerah dengan warga yang dilakukan Gajar, sang calon bupati tidak berselang lama langsung mengumumkan nomor handphone pribadinya. Dia yakin, keterbukaan komunikasi ala Ganjar itu akan semakin mempercepat keamjuan daerah tersebut.

kediri-5fb235a6f5eb682bd11377e2.jpg
kediri-5fb235a6f5eb682bd11377e2.jpg
Beda dengan Ponorogo. Calon Bupati Kabupaten Kediri mengatakan kepada Ganjar salah satu potensi besar yang memiliki wilayahnya adalah UMKM. Terlebih di masa Pandemi ini, UMKM sering menjadi nafas penolong masyarakat. Bukan tanpa alasan calon bupati Kediri mengungkapkan hal tersebut kepada Ganjar. Entah hal itu benar atau tidak, sudah sangat jelas bahwa dia sangat tertarik dengan pola Ganjar dalam mengembangkan UMKM di Jawa Tengah. Bukan sekadar pelatihan dan pendampingan peningkatan kualitas, akses permodalan sampai pemasaran produk dibukakan selebar-lebarnya oleh Ganjar untuk UMKM di Jawa Tengah. Bahkan akun media sosialnya yang ber-follower jutaan itu dijadikan ruang endorse UMKM setiap akhir pekan. Padahal jika memanfaatkan jasa influencer, cara itu akan menelan biaya belasan hingga puluhan juta rupiah. Maka ketika di Kediri, diajaklah Ganjar oleh calon bupati setempat untuk melihat denyut UMKM setempat. Hampir serupa dengan Kediri. Calon Bupati Ngawi juga banyak mengisahkan hal serupa. Namun ada tambahannya yakni betapa kencangnya pemuda-pemuda Ngawi dalam berkreasi. Maka pemuda jadi inti perbincangan Ganjar dengan sang calon bupati.

Tapi yang paling menarik adalah ketika Ganjar hadir di Surakarta dan Medan. Meski sama-sama keliling pasar bersama, tapi di dua tempat itu Ganjar lebih banyak berbincang empat mata. Jika dengan calon walikota Surakarta warung soto jadi pilihan, di Medan tempat yang dipilih adalah cafe. Berdasarkan beberapa berita yang beredar, di dua tempat itu Ganjar lebih menitik beratkan bagaimana merombak birokrasi agar bertele-tele serta memberi ruang sebanyak-banyaknya pada pemuda dan industri-industri kreatif.

Mungkin coaching clinic yang paling mendalam Ganjar lakukan ketika bertemu calon Gubernur Kepulauan Riau. Karena tingkat kebijakannya setara, dia bisa langsung mendeliver bagaimana sistem pemerintahan dan kepemimpinan di Jawa Tengah. Sekaligus jadi dirijen para bupati/walikota sekaligus warganya.

Seandainya ....

Penulis punya banyangan seperti ini. Saya masih meyakini di dalam tubuh partai-partai politik Tanah Air masih banyak tokoh-tokoh baik. Jika seluruh partai mengirim kader-kader terbaiknya untuk melakukan coaching clinic kepada kepala daerah yang diusung, seperti yang dilakukan Ganjar, maka kita akan memiliki kepala daerah yang baik. Minimal, jika kepala empat dari tujuh calon kepala daerah yang diberi pelatihan Ganjar itu meng-copy paste cara dan sistem yang diterapkan Ganjar, rakyat Indonesia akan merasa bahagia. Karena kepala daerahnya tidak neko-neko (berkeinginan aneh-aneh), mudah dikunjungi dan dihubungi, birokrasi tidak njlimet, mafia-mafia amplop lenyap, menolak setoran dalam bentuk apapun, tradisi terus dirawat, kemajuan terus dikejar jangan sampai lewat. Dan lain sebagainya yang selengkapnya bisa Anda simak lewat link video di atas. Terimakasih. (Sambil tetap menunggu Gerindra, Golkar, PKB, PKS, PAN, Demokrat, Nasdem, PPP, Perindo, PSI dan Berkarya mengirim kader terbaiknya demi memperbaiki Indonesia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun