Mohon tunggu...
Bia Sabrina Rahayu Saniskoro
Bia Sabrina Rahayu Saniskoro Mohon Tunggu... -

Psychology

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak-anak dan Orang Tak Bersalah Pun Terkena Dampaknya, Tragis!

22 Desember 2012   15:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:11 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Berita ini baru-baru saja terjadi di negara Amerika. Tepatnya di sekolah dasar (SD) Sandy Hook di Connecticut, betapa malanganya anak-anak yang menjadi korban kejadian tersebut. Kejadian ini berawal dari masalah pelaku dengan sang ibu, mengapa? Menurut yang saya tahu, sang ibu ingin melaporkan anaknya ke pengadilan untuk mendapatkan surat perizinan memasukan anaknya (Adam) tersebut ke lembaga sosial, karena menurut sang ibunya anaknya mengalami gangguan mental. Karena Adam mengetahui sang ibu ingin melaporkannya ke pengadilan Adam mengalami kemarahan, Dia melakukan pembunuhan kepada sang ibunya. Kemudian setelah dia membunuh ibunya, dia pergi dengan membawa berbagai senjata dan berpakaian hitam menuju ke SD Sandy Hook, SD tersebut adalah tempat dimana sang ibu mengajar. Saat di SD, Adam langsung menjalankan aksinya dengan membunuh kepala sekolah dan 5 orang guru di SD tersebut salah satunya adalah seorang psikolog. Setelah itu dia membunuh 20 anak-anak SD, jumlah korban dalam tragedi tersebut sebanyak 27 orang. Akhirnya saat polisi datang dia membunuh dirinya sendiri dengan senjata yang dia miliki.

Menurut saya, pelaku melakukan hal tersebut karena mempunyai akibat yaitu karena sang ibu ingin ke pengadilan untuk membuat surat perizinan agar anaknya masuk lembaga sosial. Anaknya mungkin merasa dia tidak diharapkan oleh ibunya, kemudian dia melampiaskan kemarahannya dengan cara yang salah yaitu membunuh banyak orang termasuk ibunya sendiri. Sebetulnya jika dilihat dari sisi sang ibu, mungkin naluri seorang ibu ingin anaknya sembuh dari gangguan mental tapi karena ibunya sudah menyerah (sudah tidak dapat mengontrol anaknya) menjadi alasan mengapa ibunya ingin memasukan anaknya ke lembaga sosial. Anaknya pun tidak bisa disalahkan karena dia memang memiliki gangguan jiwa dan merasa sebagai anak yang tidak diharapkan. Akhirnya dia melakukan sebuah pembunuhan tersebut.

Berita selengkapnya, (UniQpost):

"Tragedi penembakan secara brutal kembali terjadi di Amerika. Kali ini terjadi di sebuah sekolah dasar (SD) Sandy Hook di Connecticut, 62 mil di timur laut New York City pada Jumat 14 Desember 2012 pagi (waktu setempat). Tercatat 27 orang tewas yang terdiri atas 20 siswa, 6 staf sekolah termasuk guru dan Kepala Sekolah, juga sang pelaku Adam Lanza (20 tahun) yang akhirnya bunuh diri setelah melakukan penembakan. Sang pelaku ternyata merupakan anak dari salah seorang guru di SD tersebut. seperti yang dilansir oleh CNN dan Tempo.co, kronologis kejadian sementara adalah; pertama-tama Adam menembak mati ibunya, yang merupakan guru di SD Sandy Hook itu. Dia kemudian mengumbar tembakan ke segala arah, menewaskan 20 siswa SD berusia 5-10 tahun. Kemudian lima orang dewasa yang ada di sekolah itu juga menjadi korban penembakannya. Tiga senjata apipun ditemukan di lokasi kejadian. Sebuah senapan kaliber 223 ditemukan di belakang sebuah mobil, sedangkan dua pistol glock dan Sig Sauer ditemukan di dalam sekolah. Polisi setempat saat ini masih menyelidiki penyebab terjadinya penembakan ini, apakah gangguan kejiwaan atau ada motif lain. sementara kakak tersangka, Ryan Lanza (24 tahun) saat ini masih diperiksa kepolisian untuk dimintai keterangan.

Tragedi yang mengerikan inipun menarik simpati Presiden Amerika Barrack Obama. Ia menyampaikan belasungkawa yang disiarkan televisi secara langsung. Dalam pernyataannya, Obama mengutuk penembakan ini. “Sebagian besar korban yang tewas hari ini adalah anak-anak, anak-anak yang tak bersalah berusia 5-10 tahun,” katanya dengan raut wajah penuh duka. Setelah terdiam lama, Obama berujar, “Mereka seharusnya punya kehidupan panjang di depan mereka: ulangtahun, kelulusan, pernikahan dan anak-anak mereka sendiri,” kata Obama, sambil mengusap air matanya".

Tragedi ini menjadi penembakan paling parah sejak tragedi di Virginia Tech pada 2007. Pada 16 April 2007, penembakan di kampus Virginia Tech menewaskan 32 orang. Pelaku penembakan, Seung-hui Cho, 23 tahun, juga bunuh diri setelah penembakan itu.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun