Mohon tunggu...
bianca akil
bianca akil Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Manajemen Institut Pertanian Bogor

Selanjutnya

Tutup

Financial

Pilar Penting Keberlanjutan UMKM : Manajemen Keuangan Praktis Warkop HS

23 Juli 2025   23:11 Diperbarui: 23 Juli 2025   23:11 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

UMKM memiliki kontribusi besar dalam perekonomian Indonesia, baik dari sisi penyerapan tenaga kerja maupun peningkatan pendapatan masyarakat. Namun, banyak UMKM belum memiliki sistem manajemen keuangan yang kuat dan berkelanjutan. Masalah ini seringkali menjadi penyebab stagnasi atau bahkan kegagalan usaha.

Artikel ini mengangkat sistem manajemen keuangan yang diterapkan oleh Warkop HS, sebuah UMKM yang bergerak di bidang kuliner, untuk memahami praktik pengelolaan keuangan mereka, tantangan yang dihadapi, dan strategi keberlanjutan yang bisa diterapkan agar usaha tetap tumbuh secara konsisten.

Profil Singkat UMKM: Warkop HS


Warkop HS merupakan sebuah usaha warung kopi yang memiliki beberapa cabang di wilayah perkotaan. Usaha ini menjual kopi dan makanan ringan dengan konsep sederhana namun digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Pengelolaan bisnis dilakukan secara langsung oleh pemilik dengan bantuan beberapa staf di tiap cabang.


Meski tergolong usaha kecil, Warkop HS menerapkan sistem manajemen keuangan yang cukup tertata. Mereka telah memiliki kebiasaan mencatat pendapatan dan pengeluaran secara rutin, yang menjadi dasar dalam pengambilan keputusan usaha.

Analisis Sistem Manajemen Keuangan

  • Laporan Harian
    Setiap cabang Warkop HS diwajibkan membuat laporan omzet kotor harian. Laporan ini mencatat total pendapatan dari penjualan harian dan dikumpulkan untuk:
    (1) Memantau performa masing-masing cabang
    (2) Mengevaluasi pencapaian target harian dan bulanan
    (3) Memberikan data awal dalam pengambilan keputusan
    (4) Pencatatan masih dilakukan secara manual, namun konsistensi pelaporan memberikan gambaran yang cukup untuk memonitor performa usaha secara berkala.
  • Laporan Bulanan
    Selain laporan harian, Warkop HS juga menyusun laporan keuangan bulanan yang mencakup:
    (1) Jumlah modal yang digunakan
    (2) Total keuntungan yang diperoleh
    (3) Omzet bersih setelah dikurangi biaya operasional
    Laporan ini menjadi alat evaluasi performa bulanan dan dasar untuk menentukan langkah usaha ke depan, termasuk pengadaan bahan baku, pembayaran gaji, serta kemungkinan ekspansi.

Tantangan yang Dihadapi

Meskipun sistem keuangan Warkop HS cukup tertib, masih ada beberapa tantangan utama:

  • Pencatatan Manual : Seluruh laporan masih dibuat secara manual, yang berisiko terjadi kesalahan dan menghambat efisiensi.
  • Keterbatasan SDM Terampil : Tidak adanya staf khusus di bidang keuangan membuat pengelolaan data menjadi tanggung jawab penuh pengelola.
  • Belum Ada Laporan Arus Kas : Warkop HS belum menerapkan pencatatan arus kas masuk dan keluar secara menyeluruh, padahal ini penting untuk mengetahui kondisi keuangan real-time.

Strategi Keberlanjutan.

Untuk menghadapi tantangan tersebut dan menjaga keberlanjutan bisnis, beberapa strategi yang dapat diterapkan Warkop HS antara lain:

  • Digitalisasi Keuangan : Menggunakan aplikasi kasir atau software keuangan seperti Mekari Jurnal atau Qasir dapat membantu pencatatan lebih akurat dan efisien.
  • Pelatihan Keuangan Dasar : Memberikan pelatihan dasar akuntansi kepada staf agar mereka dapat membantu pencatatan yang benar dan rapi.
  • Penerapan Laporan Arus Kas : Menyusun laporan arus kas untuk memantau keluar-masuknya dana secara lebih akurat dan cepat.
  • Rekrutmen Tim Keuangan Sederhana : Bila memungkinkan, membentuk tim kecil khusus untuk menangani aspek keuangan di tingkat pusat akan sangat membantu manajemen jangka panjang. 

Peluang Keberlanjutan Bisnis.

Warkop HS memiliki beberapa peluang yang bisa dimaksimalkan untuk pertumbuhan bisnis ke depan:

  • Permintaan Stabil: Budaya ngopi di Indonesia terus meningkat, membuka potensi pelanggan yang luas.
  • Ekspansi Cabang: Dengan sistem yang tertata, peluang membuka cabang baru terbuka lebar.
  • Promosi Digital: Pemanfaatan media sosial dan layanan pemesanan online bisa meningkatkan visibilitas dan penjualan.
  • Kemitraan Strategis: Berkolaborasi dengan pemasok lokal atau platform digital dapat memperkuat posisi bisnis.

Sistem manajemen keuangan Warkop HS meski sederhana, terbukti mampu memberikan gambaran performa usaha yang jelas dan membantu pengambilan keputusan. Laporan harian dan bulanan menjadi tulang punggung manajemen keuangan mereka.

Kesimpulan dan Rekomendasi:

Warkop HS menunjukkan bahwa sistem keuangan yang sederhana namun konsisten dapat menunjang keberhasilan usaha. Untuk meningkatkan keberlanjutan, disarankan agar Warkop HS:

  • Menerapkan digitalisasi keuangan
  • Menyusun laporan arus kas secara rutin
  • Memberikan pelatihan keuangan dasar kepada staf
  • Membangun sistem keuangan yang terintegrasi

Langkah-langkah tersebut akan memperkuat fondasi keuangan usaha dan membuka peluang ekspansi yang lebih luas.

Daftar Pustaka

  • Kementerian Koperasi dan UKM. (2023). Laporan Tahunan UMKM Indonesia.
  • Jurnal Mekari. (2024). Manajemen Keuangan UMKM.
  • Hasil Wawancara dengan Pengelola Warkop HS (2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun