Kinerja bisnis adalah kemampuan perusahaan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan. Kinerja bisnis biasanya diukur dalam dua dimensi, yaitu kinerja non-keuangan dan kinerja keuangan. Kinerja non-keuangan mencakup faktor-faktor seperti kepuasan pelanggan, reputasi perusahaan, inovasi, dan kinerja organisasi, sedangkan kinerja keuangan terkait dengan aspek finansial seperti pendapatan, keuntungan, dan aliran kas.
Dalam pengukuran kinerja non-keuangan, faktor-faktor seperti kepuasan pelanggan menjadi sangat penting, karena memengaruhi citra perusahaan dan reputasi di mata pelanggan. Selain itu, faktor-faktor seperti inovasi dan kinerja organisasi juga penting, karena dapat membantu perusahaan mempertahankan keunggulan kompetitifnya di pasar.
Kinerja keuangan juga penting dalam mengukur kinerja bisnis. Faktor-faktor seperti pendapatan, laba, dan arus kas penting untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan dan memberikan pandangan yang jelas tentang bagaimana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan. Kinerja keuangan juga penting untuk menentukan nilai perusahaan dan menarik investor untuk menanamkan modal di perusahaan.
Dalam konteks Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), kinerja dapat diukur melalui berbagai faktor seperti pangsa pasar, profitabilitas, pertumbuhan penjualan, tingkat pengembangan produk baru, dan praktik manajerial. Meningkatkan kinerja UMKM dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk dan layanan, memperluas pangsa pasar, mengoptimalkan biaya operasional, dan menerapkan praktik manajemen yang efektif.
Dalam rangka meningkatkan kinerja bisnis, perusahaan harus memiliki rencana strategis yang jelas dan terukur. Perusahaan juga harus memantau kinerja secara teratur dan melakukan perubahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor kinerja yang relevan dan mengambil tindakan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan kinerja bisnis dan menjadi lebih sukses di pasar.
