Mohon tunggu...
B. Gustiadi
B. Gustiadi Mohon Tunggu... Human Resources - Suka Menulis Suka-Suka

"Terbang melintasi langit dengan sayap itu sebuah impian, sedangkan terbang menggunakan imaji itu yang dinamakan tujuan"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Raja Muda dan Pria Tua

16 November 2017   05:30 Diperbarui: 16 November 2017   05:32 2316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian raja memerintahkan para penjaga kerajaan untuk membawa pria tua tadi ke dalam penjara, atas kelancangan pria tua tadi, raja merasa terhina dan murka.

Bertahun-tahun sudah raja muda berkuasa, ia telah berhasil menambah pundi-pundi kekayaan kerajaan dari harta rampasan perang hingga upeti dari rakyatnya, berhasil menaklukan wilayah-wilayah musuh, termasuk merebut para selir-selir mereka. Raja kini merasa bangga atas dirinya sendiri. "Tidak ada satu pun yang berani menggangguku di dunia ini", ungkapnya kepada para menteri-menteri kerajaan dan rakyatnya.

Suatu hari raja memutuskan untuk berjalan-jalan ke pasar rakyat. Sang raja meminta penjagaan seminim mungkin, dan memilih siapa penjaga terkuat yang akan melindunginya dari rakyatnya sendiri.

Sepanjang perjalanan sang raja berjalan kaki, ia disuguhi pemandangan rakyatnya bersimpuh sujud kepadanya. Tidak ada satu pun bola mata yang berani menatap langsung pada sang raja. Bagai seekor harimau yang berjalan di tengah hutan, raja muda itu terus menerus memantau sekelilingnya guna menghindari musuh yang tiba-tiba menyerang. Hampir sampai gerbang kerajaan, tiba-tiba ada suara yang mengganggu si raja muda. Dilihatnya seorang pria tua kotor di hadapannya sedang terduduk di tanah, sesaat kemudian raja menghampiri pria tua ditemani pengawalnya di belakang.

"Ada apa bagindaku, apa kau takut pada rakyatmu sendiri, hingga kau pandangi mereka satu persatu seolah kau ingin memangsa mereka", seru pria tua pada sang raja.

"Oh rupanya kau pria tua, aku ingat betul siapa kau, kaulah yang berani mengganggu pidato pertamaku sebagai seorang raja".


"Terima kasih Yang Mulia telah bersedia mengingat hamba yang kotor dan hina ini".

"Aku ingin bertanya maksud perkataanmu yang selalu berkata 'tidak' setiap aku selesai berucap, kau lihat sendiri sekarang, akulah yang paling berkuasa di seluruh dunia".

"Tidak, kau tidak ada apa-apanya dibandingkan dia"

"Aku yang paling kaya sekarang di seluruh dunia, bahkan seluruh kerajaan di seluruh dunia meminta bantuan pada ku".

"Tidak, kau lebih miskin dibandingkan dia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun