Peran Pancasila dalam Modernisasi: Analisis terhadap Pelaksanaan Sila Kelima di Indonesia
Â
Menurut KBBI, Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila, yaitu (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2) kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia, (4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, (5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kata "Pancasila" bersal dari bahasa Sanskerta, di mana "panca" berarti limadan "sila" berarti prinsip atau dasar. Kelima prinsip tersebut memiliki makna mendalam dan tidak dapat di pisahkan satu sama lain, membentuk satu kesatuan yang utuh.
Menurut pandangan Ir. Soekarno, Pancasila adalah isi dalam jiwa bangsa Indonesia yang secara turun-temurun telah terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan demikian, Pancasila bukan hanya falsafah negara, melainkan falsafah bangsa Indonesia.
Dan menurut Notonegoro, Pancasila merupakan fondasi filsafat dan ideologi negara yang diupayakan menjadi padangan hidup bagi bangsa Indonesia, bertindak sebagai perekat persatuan dan kesatuan, dan berfungsi sebagai benteng pertahan bagi kedaulatan bangsa dan negara Indonesia.
Menurut KBBI, Â modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini. Ini adalah proses menuju kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Kata "modern" berarti sikap dan cara berpikir serta bertindak yag sesuai dengan tuntutan zaman. Modernisasi adalah proses tranformasi menuju arah yang lebih maju. Tujuannya adalah membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih maju dan dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan zaman.
Menurut Samuel Huntington, modernisasi adalah proses kompleks dimana masyarakat bergerak dari pola hidup tradisional menuju pola hidup yang lebih modern dalam bidang politik, ekonomi, dan budaya.
Sedangkan menurut Widjojo Nitisastro, modernisasi mencakup trasformsi total dari kehidupan tradisional atau pra modern, termasuk teknologi dan organisai sosial yang mnuju pola-pola ekonomis dan politis yang lebih modern.
Pancasila berperan sebagai filsafat nasional dalam menghadapi tantangan modernisasi di Indonesia. Dalam kerangka bangsa yang multikultural dan dinamis, penerapan nilai-nilai Pancasila, khususnya sila kelima, menjadi acuan utama dalam membangun kesejahteraan sosial dan keadilan bagi seluruh rakyat. Modernisasi yang berlangsung tidak hanya mendorng perkembangan teknologi, industri, ekonomi, dan ideologi, tetapi juga menuntut adanya kesetaraan antara nilai-nilai tradisional dan inovasi kebijakan publik, agar tetap relevan dan efektif. Dengan demikian, penelitian ini di buat untuk menguraikan bagaimana implementasi sila kelima dapat  memperkuat fondasi keadilan sosial, mengatasi ketimpangan sosial, dan mendorong prmbangunan berkelanjutan.
Makna dan Tujuan Sila Kelima Pancasila
Sila kelima Pancasila memiliki makna bahwa setiap warga negara Indonesia berhak medapatkan keadilan dalam setiap aspek kehiupan baik sosial, politik, maupun ekonomi. Keadilan sosial berarti setiap manusia memiliki kesempatan y6ang sama untuk mendapatkan perlakuan yang adil oleh pemerintah, kehidupan yang sejahtera, mendapat pemdidikan yang layak, serta mendapat pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan. Dalam kehidupan bermasyarakat, sila kelima juga mengajarkan pentingnya saling tolong menolong, saling menghormati, dan bergotong royong agar setiap warga tidak tertinggal oleh perkembangan zaman.