Mohon tunggu...
Kebijakan

Rupiah Meroket

1 November 2018   12:40 Diperbarui: 1 November 2018   12:58 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rupiah dibuka di angka 15.230 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 15.222 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.230 per dolar AS hingga 15.241 per dolar AS. jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 12,41 persen.

Ekonom Samuel Sekuritas, Ahmad Mikail, mengatakan bahwa mata uang dolar AS cenderung menguat terhadap sejumlah mata uang dunia, termasuk rupiah disebabkan berlanjutnya koreksi yang terjadi di pasar saham AS. (Bloomberg, Selasa (30/10/2018)

Jika ditelusuri penyebab eksternal dari keadaan ini adalah terjadinya perang dagang AS dengan Cina dimana kedua negara tersebut sama-sama menerapkan tarif 25 persen senilai 16 miliar dollar AS untuk barang-barang dari kedua negara.

Ketegangan tinggi yang terjadi ketika para pejabat dari dua negara dengan ekonomi terbesar itu bertemu untuk negosiasi tarif di Washington, AS. AS mulai kenakan tarif tambahan 25 persen terhadap 279 kategori produk impor Cina pada Kamis pukul 12.01 waktu setempat.

Sedangkan dari sisi internal bahwasannya Pemerintah tidak bias meredam lajunya impor serta menurunnya  nilai ekspor juga ikut mempengaruhi. Faktor Eksternal maupun internal ini berimbas pada pelemahan rupiah berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Sebab, banyak barang konsumsi yang saat ini bahan bakunya harus diimpor dari luar negeri.s

Bahan bakar minyak [BBM] pun merangkak naik harganya karena Indonesia masih mengimpor minyak mentah untuk memenuhi 50 persen kebutuhan minyak nasional. Kenaikan harga sejumlah barang tersebut pun berpotensi mandorong inflasi.

Satu hal yang menyebabkan mata uang rupiah begitu lemah adalah sistem keuangan itu sendiri yang berbasis Dolar. Selama rupiah distandarisasi dengan Dolar,maka rupiah harus tunduk kepada Dolar sehingga tak akan pernah bisa rupiah melebihi Dolar.

Dan semua orang tahu, Dolar itu tidak disetandarisasi lagi dengan emas dan perak setelah perjanjian Bretton Wood 1971.Akibatnya, Dolar sangat mudah dimainkan untuk kepentingan imperialisme Amerika.

Penggunaan mata uang USD dalam perdagangan Internasional merupakan salah satu hal yang belum bisa di terima. Membuat persaingan tidak fair dimana AS sebagai pemilik mata uang tersebut selalu diuntungkan karena uangnya bisa diterima semua negara. Bahkan perdagangan bilateral antara negara yang tidak ada sangkutpautnya dengan AS pun memakai USD. 

Padahal AS sendiri bebas mencetak mata uangnya sendiri sesuka mereka. Asal trustterhadap mata uang mereka tetap baik, maka negara-negara seluruh dunia akan secara suka rela menerimanya. Negara-negara yang punya sumber daya alam melimpah berupa minyak dan gas, produk tambang, produk perikanan dan pertanian akan mudah ditarik ke AS dan ditukar dengan USD.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun