Mohon tunggu...
Betrisa Arisma Febriana
Betrisa Arisma Febriana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

2108056055

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bahaya Toxic Friendship

16 Juni 2023   11:45 Diperbarui: 16 Juni 2023   12:06 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Orami Photo Stock

Sebagai makhluk sosial secara alami kita membutuhkan orang lain dalam kehidupan sehari-hari, tetapi tidak jarang dalam hal pertemanan baik di lingkungan sekolah maupun pekerjaan kita menemukan teman yang toxic. Toxic friendship adalah hubungan pertemanan yang membuat seseorang merasa tidak didukung, selalu disalahkan, direndahkan, atau bahkan diserang dan segala hal buruk lainnya. Hal ini dapat merusak banyak hal termasuk menghancurkan harga diri dan merusak kesehatan mental.

Hal yang dapat kamu lakukan agar terhindar dari pertemanan yang toxic adalah menjauhi teman dengan ciri-ciri sebagai berikut:

1. Hanya Memikirkan Diri Sendiri

Jika kamu memiliki teman yang hanya mengedepankan dirinya dan masalahnya sendiri itu termasuk dalam toxic friendship. Seperti menghubungimu hanya saat membutuhkan sesuatu namun ketika kamu ingin membicarakan masalah yang kamu miliki, dia mengalihkan pembicaraan agar kembali berbicara tentang dirinya dan tidak peduli atau ingin tahu apa masalah yang kamu miliki.

2. Banyak Drama


Contoh pertemanan beracun yang sering terjadi adalah selalu ada drama saat bersamanya. Selalu membuat kekacauan hanya karena hal-hal sepele yang tidak sesuai dengan keinginannya. Jadi hindari drama dan keluar dari lingkaran pertemanan yang buruk untuk kehidupan yang lebih baik.

3. Mengkritik Tanpa Dukungan

Kejujuran itu penting, namun sikap pengertian seorang teman adalah hal yang paling kamu butuhkan. Heitler menambahkan bahwa kritik itu penting dalam membangun hubungan, namun kritik tanpa saran yang membangun, bahkan terasa merendahkan, bisa menjadi pertanda bahwa temanmu itu tidak pantas untukmu.

4. Tidak Pernah Menghargai

Dalam berteman, dasar hubungan yang sehat adalah saling menghormati. Bagi beberapa orang menganggap suatu kedekatan dapat mengabaikan batasan yang ada. Bahkan kenyatannya teman tersebut hanya memanfaatkanmu dan kerap memaksakan kehendaknya untuk dipenuhi.

5. Tidak Sefrekuensi

Pentingnya memiliki teman yang nyaman dan sefrekuensi untuk diajak bicara karena saat kita bercerita, mereka bisa memberikan respon yang baik dan tidak menghakimi setiap cerita yang kita bagikan.

Dampak Toxic Friendship

1. Menguras Emosi Hingga Merasa Depresi Dan Cemas

Melansir dari Jean Hailes, Gillian Needleman, seorang Psikolog Klinis di Australia mengungkapkan dampak punya teman beracun akan sangat menguras dari sisi emosional.

Dampak buruknya akan memberikan masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan. Kamu akan merasa selalu tidak mampu melakukan suatu hal dan tidak pernah merasa cukup baik.

2. Pesimis Dengan Semua Hal

Teman yang baik akan memberikan selamat saat mendapat kabar baik tetapi pada pertemanan yang toxic, kabar baik dapat diputarbalikkan menjadi sesuatu yang buruk sehingga menimbulkan perasaan tidak pantas dalam diri. Kamu akan kehilangan rasa optimis jika memiliki teman yang selalu memberikan pandangan buruk  pada rencana hidup yang akan kamu capai.

3. Menjadi Tidak Produktif

Karena selalu diliputi rasa pesimis kamu akan menjadi tidak produktif dan kehilangan semangat serta gairah untuk melakukan sesuatu. Mengutip dari jurnal Communication yang diterbitkan Universitas Budi Luhur, disebutkan jika dampak buruk dari relasi ini sangat rentan membuat seseorang menjadi tidak produktif. Padahal, produktivitas penting agar keseimbangan emosi juga senantiasa terjaga.

4. Tidak Merasa Bahagia

Hubungan pertemanan yang tidak baik dapat menimbulkan rasa tidak bahagia saat berada di sekitar orang-orang tersebut. Semua energi positif yang ada bisa menghilang, sehingga perasaan menjadi tidak karuan. Bagaimana bisa bahagia jika punya teman yang selalu merendahkan atau bahkan membicarakan keburukan kita kepada orang-orang.

5. Selalu Merasa Bersalah

Hubungan yang toxic bisa membuat seseorang selalu berada di posisi yang salah. Padahal, bisa jadi kamu telah melakukan sesuatu yang benar. Namun, teman yang buruk selalu akan mencari letak kesalahanmu dari tindakan yang paling benar sekalipun.

Cara Keluar Atau Menghindari Toxic Friendship

Sumber: Orami Photo Stock
Sumber: Orami Photo Stock

Ketika kamu sudah mengetahui ciri-ciri, dampaknya dan sadar bahwa tengah berada dalam lingkaran toxic friendship. Ada 2 pilihan yang bisa kamu lakukan yaitu mengungkapkan kepada teman jika sikapnya tidak menyenangkan dan sebisa mungkin untuk merubah perilaku buruknya tersebut, dengan begitu mungkin saja pertemanan masih bisa diselamatkan atau pilihan kedua yaitu mengakhiri pertemanan.

Berikut ini beberapa cara keluar dari toxic friendship yang bisa kamu lakukan.

1. Menikmati Waktu Sendiri

Berikan banyak waktu untuk dinikmati seorang diri serta cobalah menjauhkan diri dari lingkaran pertemanan dan hidup tanpa teman toxic tersebut. Tentu saja banyak hal positif yang dapat dirasakan saat fokus pada diri sendiri.

2. Tidak bergantung dengan orang lain

Seringkali sulit bagi kita untuk keluar dari pertemanan yang buruk, karena kita merasa membutuhkannya dan tanpa bantuannya kita tidak dapat melakukan apapun sendiri, sikap  ini harus dihilangkan dan tanamkan dalam diri bahwa kita dapat melakukan sesuatu sendiri.

3. Tetapkan batas

Jika masih ingin mencoba untuk mempertahankan pertemanan, pastikan batasan yang jelas. Jelaskan kepadanya jika dia telah melakukan hal-hal yang kelewatan. Beri tahu pada teman kamu tersebut, bahwa kamu tidak ingin lagi menerima perilaku yang buruk. Apabila orang tersebut masih saja terus melewati batas, segera akhiri hubungan untuk kehidupan yang lebih baik.

4. Coba menjauh dan menghindar

Seseorang tidak bisa berubah dengan cepat. Namun, jika benar-benar tidak ada tanda perubahan, cara terbaik keluar dari toxic friendship adalah menjauh dan menghindari teman toxic tersebut. Kamu akan merasakan perubahan positif yang terjadi serta pastikan untuk menghindari hubungan yang berdampak buruk pada fisik ataupun mental.

5. Temukan teman baru yang lebih positif

Cobalah mencari teman baru yang memiliki kepentingan yang sama atau memiliki goals yang serupa, dengan begitu kamu akan menemukan lingkungan yang lebih baik untuk kesehatan mentalmu.

Sekarang kamu tahu kan langkah yang bisa dipilih untuk keluar dari hubungan yang tidak menyehatkan. Cobalah untuk lebih mengedepankan diri sendiri demi kebahagiaan dan ketenangan. Kita semua berharga, semangat!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun