Mohon tunggu...
Bintoro Aji
Bintoro Aji Mohon Tunggu... -

Orang biasa yang sedang mengoptimalkan kompetensi.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Masjid Istiklal Indonesia di Sarajevo

16 Agustus 2010   00:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:00 1114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Masjid Istiklal Sarajevo Tulisan ini repost dari blog saya di situs lain sebelum gabung dengan kompasiana, sekaligus untuk mengoreksi dan melengkapi informasi sebelumnya. Mudah-mudahan berguna. Kalau selama ini kita tahu ada Masjid Istiklal di Jakarta yang kapasitasnya 50 ribu jamaah, maka kali ini kita akan mengenal Masjid Istiklal yang tidak sebesar itu, tetapi mempunyai nilai sejarah bagi Indonesia. Masjid Istiklal ini terletak di Sarajevo, ibukota Bosnia & Herzegovina. Masjid ini dibangun atas bantuan negara Indonesia dan pejabat-pejabat serta para dermawan dari Indonesia ketika konflik bertahun-tahun di kota itu sudah berakhir pada tahun 1995. Pada saat itu, di Sarajevo sendiri sudah terdapat banyak masjid yang dibangun sejak abad ke 16, tetapi sebagian masjid tersebut hancur karena perang. Masjid Istiklal yang sesuai dengan prasastinya diresmikan oleh Presiden Megawati pada tahun 2001, melengkapi masjid-masjid yang sudah ada. Masjid Istiklal Indonesia dirancang oleh arsitektur Indonesia Fauzan Noe'man. Masjid Istiklal Indonesia terletak di lingkungan perumahan di daerah Otoka, dekat Federal TV building dan tidak jauh dari halte trem kota Sarajevo. Selain untuk kegiatan keagamaan, masjid ini juga terdapat pusat studi arsitektur Islam, Center for Islamic Architecture. Arsitektur masjid ini termasuk unik untuk masjid di Eropa, terutama karena interiornya yang berhias ukiran kayu yang merupakan sumbangan para pejabat dan dermawan Indonesia pada waktu itu. Demikian juga dengan aksesori lain seperti lampu robyong, juga sumbangan dari dermawan Indonesia. Mimbar untuk khatib berupa tangga seperti yang biasa ditemui di masjid-masjid di timur tengah dan masjid-masjid lain di Sarajevo. Masjid Istiqlal terdiri dari tiga lantai. Lantai dasar digunakan untuk kantor, tempat wudhu, auditorium, dan perpustakaan. Lantai dua dan tiga digunakan untuk salat. Terdapat dua menara kembar di depan masjid yang merupakan simbol persahabatan kedua negara. Masjid ini dibangun cukup lama. Niat pembangunannya sudah dimulai oleh Presiden Soeharto pada kunjungan ke Sarajevo tahun 1995 dan baru diresmikan pada tahun 2001 oleh Presiden saat itu, yaitu Megawati. Jadi masjid ini dibangun oleh empat Presiden, yaitu Soeharto, Habibie, Gus Dur, dan Megawati, jika kita perhitungkan pembangunannya sejak fasa perencanaan. Masjid Istiklal ini terletak cukup jauh dari pusat kota dimana terdapat pusat perbelanjaan modern dan tradisional yang berdampingan di kota tua. Meskipun demikian, tidak sulit untuk menemukan Masjid ini, karena dapat dilihat dari jalur trem yang cuma satu dan dan berputar dari kota tua (Bascarija) ke ujung lain kota Sarajevo (Illidza) dan kembali ke kota tua. Di pusat perbelanjaan kota tua ini, terdapat beberapa masjid kuno yang masih berdiri tegak dan masih aktif digunakan untuk kegiatan keagamaan. Selain itu, terdapat juga madrasah yang didirikan pada abad ke 16 dan masih digunakan hingga sekarang. Tampaknya Sarajevo cocok juga untuk wisata rohani. (Foto-foto koleksi pribadi) [caption id="attachment_227586" align="alignleft" width="225" caption="Mimbar masjid."][/caption] [caption id="attachment_227591" align="alignnone" width="300" caption="Interior masjid ke arah pintu masuk"][/caption] [caption id="attachment_227593" align="alignnone" width="300" caption="Kaligrafi dengan Garuda Pancasila di pojok kanan bawah"][/caption] [caption id="attachment_227594" align="alignnone" width="225" caption="Tampak depan masjid"][/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun