Mohon tunggu...
Betarix polenaran
Betarix polenaran Mohon Tunggu... Buruh - Penulis dan Pencinta Sastra

Penulis lahir di Watobuku, 20 Juni 1995

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bilik yang Terluka

20 Maret 2019   09:27 Diperbarui: 20 Maret 2019   09:34 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kuayun langkahku menuju pelataran ditemani Samsung galaxy yang lampunya semakin larut semakin redup.

Jantungku berdegup kencang, sungguh kali ini aku benar-benar mengenal bahkan jatuh cinta.

Jemariku kurapatkan barisan,sesekali jempol ku kulayangkan pada tombol send.

"Wah, sesuatu yang memang nampak, namun juga langka yakni seorang lelaki penakut seperti diriku berani menghadirkan perempuan dalam rentang waktu yang bisa dihitung dengan jari".

Kebarek, begitu orang mengakrabinya. Rambut keriting yang sengaja dilepas sepanjang bahu mirip gelombang laut sawu,dengan semarak senyum yang juga asing bagiku.

"Hi,salam kenal", wajahku gugup seketika lantaran terperangkap dalam kedua bola matanya yang biru nirmala. Disorongkan tangannya menyentuh jemariku, ada rasa curiga dihibahkan ke pikiranku takut kalau ada Pembina yang melintasi pelataran itu.

"Nona sedang buat apa disini?"Tanyakku ingin tahu.

"Aku hanya sekedar jalan-jalan mengisi liburanku" seketika disarungkan tangannya kembali kedalam saku.

Tanpa bertanya panjang lebar,diselimuti rasa takut, aku langsung berbalik arah menuju bilikku tanpa pamit.Bilik yang semakin sunyi hanya terdengar denyut weker dari balik pintu.

Pikiranku semakin kacau balau.Semuanya hanya ingin terpusat pada satu titik yakni kebarek.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun