Mohon tunggu...
Betari Tyas Maharani
Betari Tyas Maharani Mohon Tunggu... Lainnya - Kata Imam Syafi'i, ilmu itu seperti hewan buruan, sedangkan tulisan adalah tali ikatannya. Maka ikatlah hewan gembalamu dengan tali yang kuat.

http://irumaharani.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

The Power of Azan, Penuhi Dulu Panggilan Allah! Selebihnya, Biar Allah yang Penuhi Kebutuhan Kita

20 April 2021   19:01 Diperbarui: 21 April 2021   10:52 2463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
irumaharani.blogspot.com


Sebelum ajaran Islam menyebar di daerah Jawa pedalaman, waktu sore menjelang maghrib adalah momen yang dipenuhi dengan kepercayaan mistis dan cerita-cerita takhayul yang menyeramkan. Mereka menyebutnya senjakala, 'senja' yang berarti sore dan 'kala' yang artinya raksasa. Orang-orang dilarang keluar rumah karena takut diculik/ diganggu raksasa.

Namun, sejak azan mulai diperkenalkan dan dikumandangkan dimana-mana, senjakala menjadi suasana yang indah. Alih-alih ketakutan akan aura mistis, senjakala beralih menjadi pemandangan kehidupan sosial yang indah. Orang-orang bergegas keluar rumah menuju surau-surau, berkumpul untuk Shalat bersama.


Rasulullah SAW bersabda:

"Jika waktu Shalat telah tiba, salah seorang di antara kalian hendaknya mengumandangkan azan untuk kalian dan yang paling tua di antara kalian menjadi imam." (HR. Bukhari dan Muslim 674)


Tidak ada alunan suara yang berhenti memenuhi ruang semesta ini selain azan. Selama 24 jam azan akan terus berkumandang menjelajah bersahutan. Panggilan azan mengingatkan kita untuk tidak terus terlelap dan asyik dengan kesibukan dunia. Karenanya, dalam kondisi kaum muslimin tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid pun (karena pandemi saat ini), azan tetap disyariatkan dikumandangkan. Karena sesungguhnya, azan bukanlah sebatas pengertian panggilan Shalat. Ada begitu banyak pelajaran, filosofi hingga hikmah yang terkandung di balik azan.

Ustadz Teguh Sunaryo, dalam buku The Power of Azan, mengungkap tuntas ilmu azan dan keajaiban serta manfaat-manfaat azan dalam kehidupan kita. Buku ini mengajak kita untuk memahami dan menghayati makna yang begitu dalam tentang azan. Di balik lafadz Azan yang sedikit ini, ternyata terdapat keterkaitan akidah yang begitu kuat. Jika kita diajarkan berkomunikasi kepada Allah lewat ibadah, lewat doa, maka sebagai umat islam, sungguh beruntung kita bisa diingatkan, dipanggil, diajak untuk segera menyembah dan berkomunikasi dengan-Nya melalui kumandang Azan.

The Power of azan, membahas lengkap mulai dari sejarah azan sejak pertama di kumandangkan, hukum Azan hingga filosofi Azan lengkap dengan dalil-dalil quran dan hadits yang mengaitkan dengan keindahan-keindahan rangkaian ibadah dari Azan, seperti syarat dan kebaikan-kebaikan yang akan didapat seorang muazin, Azan dan iqamah untuk wanita, perihal Shalat, hingga manajemen waktu.

Selain menambah pengetahuan kita megenai azan, buku ini juga memberikan banyak insight yang dapat terkadung dalam kisah-kisah dan dalil-dalil yang dipaparkan misalnya; tentang kisah Rasulullah mengakhirkan Shalat isya-nya; tentang pahala atas ajakan kebaikan, dan mengumandangkan Azan sebagai bentuk ajakan kebaikan. Buku ini juga memberikan pemahaman bahwa tetap ada hal wajib lahiriah yang mesti kita penuhi, selain Shalat/ ibadah hablu minallah. Kita tetap mesti menuntut ilmu, mencari nafkah, hingga memelihara diri dan keluarga dari 5 hal yang sangat perlu diperhatikan seperti; Fun, food, fashion, family, friend.

Filosofi Azan

Bahasan ini adalah bagian paling menarik bagi saya. Saya merasa benar-benar tersadarkan, bahwa peran Azan ternyata sangat bermanfaat dalam keseharian kita.
Azan bukanlah sekadar ucapan dari Muadzin.
Azan adalah panggilan Allah yang paling sempurna.
Jangan maknai sekadar panggilan Shalat, nanti berat.
Azan adalah ajakan untuk menang. Sebagaimana lafadz "Hayya 'alal falah ".
Azan mengingatkan kita, bahwa selelah apapun, kita masih bisa menjemput kemenangan, dan jarak kemenangan itu hanya antara kening dan sajadah (tempat sujud).

Ketika Allah panggil lewat lantunan azan, maka segeralah memenuhinya. Penuhi dulu panggilan Allah, komunikasikan kehidupan kita dengan Allah, dan sisanya tawakal, agar Allah turut berperan dalam hidup kita dan membimbing kita dengan skenario terbaikNya.

Karena sungguh hanya 4 kali saja Allah memanggil kita.
Panggilan Azan untuk Shalat; panggilan Haji ke Baitullah; panggilan nyawa lepas dari raga; hingga Panggilan hari kiamat dan kebangkitan.
Buku ini seolah mampu menjadikan Azan sebagai panglima manajemen waktu, manajemen diri, manajemen hati. Waktu Shalat adalah poros aktivitas, dan sungguh mengatur diri jauh lebih sulit lebih penting daripada mengatur waktu. Waktu sudah Allah yang siapkan. 24 jam. Sama semua orang, dan ibarat bel alarm, azan membantu kita mengontrol diri dan waktu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun