Mohon tunggu...
betalis arum
betalis arum Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menulis di Kompasiana untuk melengkapi tugas KBI! Hobi membaca dan memasak, yeah~~

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Boneka Tangan "ARADENA" sebagai Media Ajar di Sekolah Dasar

12 Oktober 2025   20:40 Diperbarui: 12 Oktober 2025   20:40 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Boneka Karakter Flanel: Media Kreatif dalam Pembelajaran Drama Anak di SD

Pembelajaran seni budaya di sekolah dasar membutuhkan media yang konkret, menarik, dan mudah dipahami siswa. Salah satu media yang dapat digunakan adalah boneka karakter flanel. Media ini bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi juga sarana untuk mengembangkan kreativitas, imajinasi, serta keterampilan berbahasa siswa melalui pementasan drama sederhana.

Karakteristik Media

Boneka flanel digunakan di kelas V SD dengan keterkaitan mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya pada tema Drama Anak atau Pementasan Cerita Anak. Kompetensi dasar yang dituju meliputi:

  1. Menyajikan teks drama anak dengan memperhatikan dialog, tokoh, dan alur sederhana.

  2. Memerankan tokoh dalam drama dengan lafal, intonasi, dan ekspresi yang tepat.

Dengan boneka, siswa dapat lebih mudah memvisualisasikan tokoh drama secara nyata, sehingga membantu mereka memahami cerita.

Tujuan Penggunaan

Kegiatan ini bertujuan untuk:

  • Mengenalkan unsur-unsur drama (tokoh, dialog, latar, alur).

  • Melatih siswa membuat dialog sederhana.

  • Memfasilitasi siswa memerankan tokoh melalui media boneka.

  • Mengembangkan keterampilan berbicara, menyimak, serta kerja sama.

  • Menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk tampil di depan kelas.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan sederhana dan mudah dijangkau, seperti gunting, jarum, benang, lem kain, dan spidol. Sedangkan bahan utamanya adalah kain flanel berbagai warna, dakron sebagai isi boneka, kain kecil untuk detail wajah, serta kancing atau manik-manik sebagai aksesoris.

Langkah-Langkah Kegiatan

  1. Persiapan: Guru menyiapkan pola dasar boneka (kepala, badan, tangan) dan membagi siswa ke dalam kelompok.

  2. Pembuatan Boneka: Siswa menggambar pola di kain flanel, menggunting, menjahit, mengisi dakron, serta menghias boneka sesuai imajinasi.

  3. Penyusunan Dialog: Siswa membuat dialog sederhana (5--7 baris) dengan tema persahabatan, kejujuran, atau gotong royong.

  4. Pementasan Mini: Setiap kelompok menampilkan drama boneka, sementara kelompok lain mengamati dan mendiskusikan unsur drama.

Penggunaan di Kelas

Boneka flanel dapat digunakan secara fleksibel, misalnya:

  • Sebagai alat bantu guru dalam mengenalkan teks drama.

  • Sebagai media siswa untuk latihan dialog atau pementasan.

  • Sebagai sarana berulang untuk kegiatan mendongeng, membaca nyaring, hingga menulis cerita.

Contoh Cerita: Petualangan Menjaga Hutan

Cerita ini menghadirkan tokoh Rena (siswi peduli lingkungan), Bima (anak ceria dan berani), Pak Jaya (penjaga hutan), Kiki (burung kakaktua bijak), dan Lilo (rusa kecil ramah).
Cerita menggambarkan petualangan anak-anak yang membersihkan sampah di hutan, mendapat pesan dari hewan, dan berjanji menjaga alam bersama-sama.

Petualangan Menjaga Hutan

Pagi itu, Rena dan Bima berjalan menuju hutan desa. Mereka membawa tas kecil berisi botol minum dan kantong sampah. "Bima, kita harus menjaga kebersihan hutan. Banyak orang membuang sampah sembarangan," kata Rena sambil menatap jalan setapak.

"Iya, Rena. Aku juga mau belajar cara merawat hutan," jawab Bima dengan semangat.

Di tengah hutan, mereka bertemu Pak Jaya, penjaga hutan. Pak Jaya tersenyum ramah. "Halo anak-anak. Kalian mau apa ke sini?" tanya Pak Jaya.

Kami ingin membantu membersihkan sampah di hutan, Pak," jawab Rena sopan.

Pak Jaya mengangguk. "Bagus sekali! Hutan ini rumah bagi banyak makhluk. Kalian harus berhati-hati dan jangan merusak tanaman."

Tiba-tiba terdengar suara burung. "Halo! Halo!" kata seekor burung kakaktua berwarna hijau yang hinggap di dahan. Rena terkejut. "Bima, burung itu bisa bicara!" bisiknya.

Burung itu tertawa kecil. "Namaku Kiki. Aku senang ada anak-anak yang peduli pada hutan. Tolong jangan biarkan manusia membuang sampah sembarangan," kata Kiki.

"Aku janji, Kiki," kata Bima sambil tersenyum.

Tak lama kemudian, seekor rusa kecil muncul dari balik semak. "Namaku Lilo," kata rusa itu pelan. "Aku sering sakit kalau memakan rumput yang terkena plastik. Terima kasih sudah mau membersihkan hutan kami."

Rena mengelus kepala Lilo dengan lembut. "Kasihan sekali kamu, Lilo. Kami akan mengajak teman-teman kami untuk menjaga hutan ini."

Pak Jaya lalu menepuk bahu Rena dan Bima. "Perbuatan kecil kalian sangat berarti. Mengajak teman-teman menjaga lingkungan adalah langkah yang bagus."

Kiki berteriak gembira, "Hidup hutan bersih! Hidup anak-anak baik!"

Lilo melompat riang. "Terima kasih Rena, Bima!"

Rena dan Bima tersenyum senang. Mereka pun memunguti sampah sambil bernyanyi bersama Kiki dan Lilo. Sejak hari itu, Rena dan Bima menjadi sahabat hutan.

.................

Melalui cerita tersebut, siswa tidak hanya belajar bermain drama, tetapi juga mendapatkan pesan moral tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Penutup

Penggunaan boneka karakter flanel dalam pembelajaran memberikan pengalaman belajar yang menarik, kreatif, dan bermakna. Siswa dapat berlatih keterampilan berbahasa, mengembangkan daya imajinasi, sekaligus menumbuhkan sikap percaya diri. Lebih dari itu, kegiatan ini juga membantu menanamkan nilai-nilai moral dan sosial yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun