Pak Jaya mengangguk. "Bagus sekali! Hutan ini rumah bagi banyak makhluk. Kalian harus berhati-hati dan jangan merusak tanaman."
Tiba-tiba terdengar suara burung. "Halo! Halo!" kata seekor burung kakaktua berwarna hijau yang hinggap di dahan. Rena terkejut. "Bima, burung itu bisa bicara!" bisiknya.
Burung itu tertawa kecil. "Namaku Kiki. Aku senang ada anak-anak yang peduli pada hutan. Tolong jangan biarkan manusia membuang sampah sembarangan," kata Kiki.
"Aku janji, Kiki," kata Bima sambil tersenyum.
Tak lama kemudian, seekor rusa kecil muncul dari balik semak. "Namaku Lilo," kata rusa itu pelan. "Aku sering sakit kalau memakan rumput yang terkena plastik. Terima kasih sudah mau membersihkan hutan kami."
Rena mengelus kepala Lilo dengan lembut. "Kasihan sekali kamu, Lilo. Kami akan mengajak teman-teman kami untuk menjaga hutan ini."
Pak Jaya lalu menepuk bahu Rena dan Bima. "Perbuatan kecil kalian sangat berarti. Mengajak teman-teman menjaga lingkungan adalah langkah yang bagus."
Kiki berteriak gembira, "Hidup hutan bersih! Hidup anak-anak baik!"
Lilo melompat riang. "Terima kasih Rena, Bima!"
Rena dan Bima tersenyum senang. Mereka pun memunguti sampah sambil bernyanyi bersama Kiki dan Lilo. Sejak hari itu, Rena dan Bima menjadi sahabat hutan.
.................