Mohon tunggu...
Belinda Gandasurya
Belinda Gandasurya Mohon Tunggu... Ilustrator - Belinda G.

siswa mipa pecinta seni

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perbandingan Warisan Kesultanan Maritim Gowa-Tallo dan Demak di Indonesia

31 Oktober 2019   19:56 Diperbarui: 31 Oktober 2019   20:02 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wayang. Sumber: https://www.starjogja.com/2017/12/27/sambut-tahun-baru-2018-dprd-diy-gelar-wayang-kulit-dengan-lakon-banjaran-bima/ 

Pelabuhan Sunda Kelapa. Sumber: https://merahputih.com/post/read/prahara-sunda-kelapa-fatahillah-dan-kontoversi-sejarah-jayakarta 
Pelabuhan Sunda Kelapa. Sumber: https://merahputih.com/post/read/prahara-sunda-kelapa-fatahillah-dan-kontoversi-sejarah-jayakarta 
Selain itu, Trenggana mengadakan beberapa perkawinan politik, diantaranya menjodohkan puterinya dengan Pangeran Hadiri (adipati Jepara), adiknya dengan Fatahillah, salah satu puterinya dengan Pangeran Pasarehan (Raja Cirebon) serta Jaka Tingkir (adipati Pajang) dengan puterinya. Raja terakhir yang menduduki takhta Demak adalah Jaka Tingkir (1568). Ia memindahkan ibu kota dari Demak ke Pajang sehingga menandakan akhirnya Kesultanan Demak.

Sebagai kesultanan maritim, Demak memiliki perlengkapan kemaritiman, diantaranya armada yang terdiri atas kapal jung sebanyak 40 buah. Kapal jung tersebut digunakan ketika menyerang bangsa Portugis di Malaka. Pertanian Demak menghasilkan beras, yang diekspor Demak bahkan sampai Malaka sekalipun. Pelabuhan Demak menjadi titik penting yang dikunjungi kapal dagang dari bermacam-macam daerah setelah Malaka dikuasai oleh bangsa Portugis. Demak menghubungkan daerah penghasil rempah-rempah di Indonesia timur dengan Indonesia bagian barat. Demak sebagai pusat penyebaran agama Islam memiliki Walisongo, serta hubungan yang erat antara bangsawan dan ulama dengan rakyat.

Kapal Jung. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung 
Kapal Jung. Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Kapal_jung 
Beberapa poin ini menjadi kelebihan Demak, terutama dengan letaknya yang strategis; memiliki pelabuhan niaga di Bonang serta pelabuhan di Teluk Wetan. Disertai dengan pemerintahan yang mampu membawanya pada kejayaan, Demak mampu menguasai sebagian Jawa Barat dan sebagian Jawa Timur serta seluruh Jawa Tengah, dan mampu mengusir Portugis dari Pelabuhan Sunda Kelapa.

Kelemahan dari Demak adalah terjadinya perebutan kekuasaan setelah pemerintahan Sultan Trenggana; penerus takhta yang telah dipersiapkan belum mampu memegang tampuk kekuasaan dengan baik. Akhirnya Jaka Tingkir memindahkan ibu kota sehingga mengakhiri kekuasaan Demak. Demikianlah mundur dan jatuhnya Demak.

Kerajaan Gowa-Tallo terletak di Sulawesi Selatan dan berpusat di Makassar, sehingga kerapkali disebut Kerajaan Makassar. Gowa dan Tallo awalnya merupakan kesultanan mandiri, selayaknya Bone, Sopeng, Waju, dan Sidenreng. Semua kesultanan tersebut terletak di daerah Sulawesi Selatan pada abad XVI. Mereka masing-masing membentuk persekutuan, salah satunya antara Gowa dan Tallo pada tahun 1528.

Peta Gowa-Tallo. Sumber: https://www.berkasilmu.com/2016/08/sejarah-lengkap-kerajaan-makassar.html 
Peta Gowa-Tallo. Sumber: https://www.berkasilmu.com/2016/08/sejarah-lengkap-kerajaan-makassar.html 
Raja pertama yang memeluk Islam adalah raja Gowa, Daeng Manrabia (1591-1639) pada 1605. Namanya menjadi Sultan Alauddin, dan raja Tallo Karaeng menjadi perdana menteri bergelar Sultan Abdullah. Kerajaan Makassar pun berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat dengan musuh yaitu VOC yang berambisi menguasai perdagangan, terkhusus rempah-rempah.

Jalan Makassar menuju kejayaan dimulai dengan pemerintahan Sultan Muhammad Said (1639-1651) dan berpuncak pada masa Sultan Hasanuddin (1653-1699) dimana Makassar paling luas kuasanya. Pada pemerintahan Hasanuddin, perseteruan dengan VOC memuncak dalam Perang Makassar (1666-1669), karena Hasanuddin ingin Makassar menjadi pusat perdagangan di Nusantara timur sehingga menjadi ancaman terhadap aktivitas ekonomi Belanda, yang berdagang dari Maluku ke Batavia. 

Selain itu, Belanda merasa menguasai Maluku sehingga Makassar dianggap pelabuhan gelap yang memperjualbelikan rempah-rempahnya. Belanda bekerja sama dengan Sultan Bone, Aru Palaka, menyerang Makassar dan memaksa Hasanuddin menandatangani Perjanjian Bongaya, yang memperbolehkan monopoli dagang serta pendirian benteng Belanda di Makassar.

Istana Raja Gowa. Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/istana-gowa 
Istana Raja Gowa. Sumber: https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/istana-gowa 
Akhirnya, putra Hasanuddin yaitu Mappasomba naik takhta saat berusia 13 tahun. Ia menjadi penguasa terakhir Kesultanan Makassar yang dikalahkan setelah menentang Belanda lebih hebatnya lagi. Belanda akhirnya memegang kuasa penuh atas Gowa-Tallo.

Perahu Lambo. Sumber: https://id.pinterest.com/pin/665688388650377993/?lp=true 
Perahu Lambo. Sumber: https://id.pinterest.com/pin/665688388650377993/?lp=true 
Kesultanan Gowa-Tallo memiliki pelabuhan yang terletak di Somba Opu serta Tallo, perahu jenis pinisi dan lambo yang tujuan awalnya untuk berdagang, serta pelaut tangguh bagi pertahanan kemaritimannya. Gowa-Tallo kaya akan bahan makanan seperti beras dan daging, serta kapur barus hitam sebagai komoditas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun