Mohon tunggu...
Berny Satria
Berny Satria Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis bangsa

Bangsa yang Besar adalah yang berani berkorban bagi generasi berikutnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sengsara Membawa Nikmat, Hikmah Sebuah Ketulusan

26 November 2022   09:08 Diperbarui: 6 Desember 2022   22:38 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Diawali dari niatku membantu tetangga yang tengah dilanda kesulitan untuk menarik Taksi online, aku bersedia membeli satu unit mobil untuk dipakainya dengan pembagian hasil yang disepakati. Mungkin karena niatku hanya membantunya, aku lalai dalam Menelaah kesepakatannya yang ternyata tidak menolong diriku sendiri, bahkan akan merugikan.

Walaupun sudah memesan dan membayar uang muka mobil baru yang sedang diproses untuk diantar ke rumahku, aku harus batalkan kesepakatan itu karena kulihat akan mendatangkan kesan yang tidak baik dalam hubungan bertetangga.

Mobil sudah datang, menganggur di depan rumah, aku bingung mau kuapakan mobil baru itu. Pikirku, inilah resiko yang harus aku hadapi ketika ingin membantu tapi takut merugi.

Disaat bingung mau dikemanakan dan diapakan mobil itu, aku bertemu dengan teman sepermainan olahraga yang mengimingi pembagian hasil yang cukup jika mobilku disewanya. Akupun tertarik tanpa membuat perjanjian hitam diatas putih karena kepercayaan pertemanan yang membaluri penyewaan itu. Sampai kutambah 1 mobil baru lagi untuk disewakan, karena permintaannya.

Namun ternyata, dalam bisnis tidak bisa hanya mengandalkan kepercayaan semata, karena selanjutnya kepercayaan yang kuamanahkan lagi-lagi dikhianati oleh temanku.  Mobilku digelapkan dan disalahgunakan serta tidak dibayar sewanya.

Setelah 2 bulan pembayarannya mandek, aku tarik kembali 2 mobilku tadi karena penyalahgunaan pemakaian dan terjadi pelanggaran kesepakatan.

Dua unit mobilku "nongkrong" di depan rumah. Dalam hatiku bertanya; bukankah awalnya aku ingin membantu orang lain, kenapa jadi aku yang akhirnya harus menanggung beban.  Aku harus bayar angsuran 2 mobil tadi tanpa terbayang darimana sumber keuangan untuk membayarnya.
Aku bukan orang yang berlimpah harta yang bisa tidur tenang walau dizalimi.

Uang yang kugunakan membayar DP mobil adalah hasil keringat ku yang dengan susah payah kukumpulkan. Hanya  karena aku iba melihat tetanggaku yang resah tidak mendapatkan penghasilan jadi aku mau membantunya. Tapi mengapa selanjutnya aku yang harus merugi dan kebingungan membayar angsurannya.

Berhari-hari kepalaku berpikir keras dan berusaha bagaimana membuat 2 aset baru ini menjadi penghasilan. Kutarik nafas dalam-dalam dan kuhembuskan: "WHOOSSSAAAAH...". Akhirnya aku mendapatkan harapan agar 2 unit mobil tadi dapat bekerja mendatangkan pundi-pundi minimal untuk membayar tagihan bulanan angsurannya.

Setelah berhari aku menyelam mencari informasi di internet, dan kupilah-pilih media sewa yang memungkinkan dan tidak merugikan, ku jatuhkan pilihanku untuk ikut pada sebuah aplikasi sewa yang kulihat cukup bonafid karena perusahaan itu bukan saja menghubungkan antara penyewa dengan pemilik, namun mereka juga punya aset mobil yang jumlahnya tidak sedikit untuk disewakan juga. Tidak mungkin mereka ingin berbuat curang karena mereka pun menginvestasikan mobil-mobilnya pada aplikasi itu sendiri dengan jumlah unit yang tersebar di banyak kota-kota besar di Indonesia.

Rupanya benar, 2 bulan aku mengikuti aplikasi sewa itu hasil sewanya sudah cukup untuk membayar dp 1 mobil baru lagi. 2 bulan berikutnya pun aku sudah menambah 1 unit lagi. Hingga kini sudah memiliki 5 unit armada yang siap disewakan. Sampai hari ini aku sudah menerima penghasilan lebih dari 250 JT hanya dalam waktu Kurang dari 1 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun