Saya belum lama menulis blog di website Kompasiana dan sedikit tak tahu untuk saya yang biasanya menulis blog di website sebelah. Ada beberapa alasan kenapa saya ingin bergabung di Kompasiana. Perihal saya ingin mengikuti lomba cerpen yang diadakan oleh komunitas pulpen. Di mana kita diminta untuk berkompetisi dalam pembuatan cerita pendek dengan tema bebas, hal itu memudahkan saya untuk mengembangkan hobby serta melanjutkan gaya kepenulisan saya untuk dibaca oleh audiens.Â
Walaupun menjadi penulis pemula itu sedikit agak susah karena mungkin saya belum mengerti strategi minat dari audiens Kompasiana dan itu membuatnya sepi viewers. Namun, saya tak gentar untuk berhenti di tengah jalan. Lambat laun saya belajar beradaptasi dengan penulis-penulis lain yang berpenghuni di website Kompasiana. Di mulai dari membaca karya ciptaan penulis sepuh bahkan karya penulis pemula, memberikan vote kepada mereka, memahami gaya kepenulisan mereka, dan belajar dunia kepenulisan membuat saya semakin gencar untuk berdamai di website Kompasiana.Â
Sampai-sampai saya tahu bahwa Kompasiana sering mengadakan event yang dapat diikutsertakan oleh penulis sepuh bahkan penulis pemula. Beberapa hari lalu, saya sama sekali tidak membuka laptop karena sudah kehabisan ide untuk menulis. Namun, ketika jemari saya membuka aplikasi Instagram, mata yang semula menahan kantuk tiba-tiba segar kembali karena melihat postingan di akun Kompasiana. Mereka mengadakan event Ramadhan yang mengajarkan para penulis untuk melakukan hal produktif selama bulan suci Ramadhan.
Saya mengikutinya walaupun terlambat satu hari.Â
Saya memulai dari membuat jadwal di hari Senin sampai bertemu di hari Senin berikutnya. Dari bangun jam tiga pagi (pergi untuk shalat malam, sahur, dan shalat subuh). Selepas itu, saya melakukan jalan sehat sampai jam enam pagi. Siap-siap untuk berangkat kerja dan di jam 12 siang saya istirahat lalu melaksanakan shalat zuhur. Sembari menunggu masuk jam kerja saya menulis sejenak untuk memberikan setoran ke dalam Event Ramadhan di website Kompasiana. Jam masuk kerja sekitar pukul 13.00 WIB dan pulang pada pukul 16.15 WIB. Selepas pulang, saya bersih-bersih terlebih dahulu, melaksanakan shalat ashar, dan menunggu maghrib untuk berbuka puasa. Terlepas dari itu semua, saya menulis kembali setelah melaksanakan shalat tarawih sampai jam 23.00 WIB lalu tidur malam.Â
Memang sedikit agak berat untuk melakukan hal positif di bulan suci Ramadhan. Terkadang saya terlambat untuk mengikuti jadwal yang saya buat sendiri bahkan ada hari-hari di mana saya perlu merebahkan diri sambil men-scrolling media sosial. Tak sesempurna itu untuk mengikuti jadwal. Namun, adanya event Ramadhan yang diadakan oleh Kompasiana, saya sedikit terlatih untuk melakukan kegiatan yang positif.Â
Tak ada hambatan untuk kita yang sedang berpuasa atau yang sedang tidak berpuasa untuk menulis blog di website mana pun. Satu hari menulis mampu menetralisirkan otak kita agar menjadi terlatih dan lebih berwawasan. Walaupun selama Ramadhan tubuh kita kurang menampung cairan, kita masih bisa untuk melakukan hal yang positif dan tentunya produktif.
Jadilah manusia yang mempunyai wawasan luas dengan cara menulis, membaca, atau pun mendengarkan edukasi yang bermanfaat. Tak boleh menghilangkan hobby yang kita miliki dan tak boleh menenggelamkan dunia sastra.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI