Mohon tunggu...
Dewa Ketut Rama Berlian N
Dewa Ketut Rama Berlian N Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca Buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Barat dan Filsafat Timur: Perbedaan Esensial dalam Implikasi Pendidikan

30 November 2023   22:51 Diperbarui: 30 November 2023   23:19 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Filsafat dapat dibedakan menjadi dua jenis filsafat, yaitu Filsafat Barat dan Filsafat Timur, berdasarkan wilayah geografis tempat filsafat berasal dan berkembang. Filsafat Barat berasal dari Yunani pada abad ke-6 dan ke-5 SM, dan kemudian berkembang di seluruh Eropa Barat, khususnya di Jerman, Prancis, Inggris, Belanda, Amerika Serikat, Kanada, dan Australia. Sementara filsafat Timur berasal dan berkembang sebagian besar di Asia (Cina, India, Jepang, Korea, Indonesia) dan Timur Tengah (termasuk Persia dan Arab). Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai filsafat barat dan filsafat timur.

Filsafat Barat dipengaruhi oleh materialisme dan mekanisme, dan filsafat barat bangga dengan aliran itu karena membantu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, memungkinkan mereka menempati seluruh planet selama berabad-abad. Terdapat beberapa filsafat barat yang saya ketahui diantaranya sebagai berikut.

  • Idealisme : Menurut idealisme, peserta didik mampu menjadi kaya dan memiliki kehidupan yang bermanfaat, memiliki kepribadian yang harmonis dan penuh warna, hidup yang bahagia, mampu menahan berbagai tekanan hidup dan pada akhirnya diharapkan mampu membantu individu lainnya untuk lebih baik. Kedudukan peserta didik menurut aliran idealisme merupakan individu yang bebas akan mengembangkan kepribadian dan kemampuan dasar yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu.
  • Realisme :Menurut realisme, metode pembelajaran yang baik adalah metode yang memungkinkan siswa melakukan percobaan sehingga pada gilirannya akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman. Demonstrasi di laboratorium juga menjadi salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam mentransfer pengetahuan kepada siswa. Peran guru adalah sebagai fasilitator, yang memberikan serangkaian ide dasar dan kemudian memberikan kesempatan bagi siswa untuk mempraktekkan subjek atau bahan ajar yang tengah dilakukan. Aktivitas diskusi juga menjadi sangat efektif dalam kegiatan kelas bagi penganut aliran realisme.
  • Pragmatisme : Menurut pragmatism, kebenaran adalah segala sesuatu yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan melihat kepada akibat-akibat atau hasilnya yang bermanfaat secara praktis. Dengan demikian, bukan kebenaran objektif dari pengetahuan yang penting melainkan bagaimana kegunaan praktis daripengetahuan kepada individu-individu (Saragih et al., 2017).

Filsafat timur adalah pemikiran/ide yang bermuatan nilai-nilai agama. Terdapat beberapa filsafat timur yang saya ketahui yaitu sebagai berikut.

  • Filsafat India berkembang dan menjadikannya satu dengan agama hingga kemudian pemikiran filsafat india bersifat religius yang tujuannya ialah mendapatkan keselamatan di akhirat.
  • Filsafat China adalah filsafat yang berfungsi pada kehidupan manusia agar dapat mempertinggikan tingkatan rohani. Penduduk Tiongkok bahwa kewajiban (bukan hak) dengan kemungkinannya manusia yang untuk mendapatkan watak yang tergambarkan sebagai seorang yang arif bijaksana.
  • Filsafat Islam pada hakikatnya merupakan Filsafat yang bercorak Islami. Islam diposisikan sebagai corak, sifat ataupun karakter daripada Filsafat itu. Dalam artiannya Filsafat Islam bukan tentang the philosophy of Islam, namun Filsafat Islam memiliki artian berpikir bebas juga radikal, tetapi masih ada atau berada pada makna sifat, corak karakter yang terselamatkan juga memberikan kedamainan pada hati.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan perbedaan filsafat timur dengan filsafat barat dari sisi implikasinya dalam pendidikan adalah sebagai berikut.

  • Filsafat Filsafat Timur lebih menaruh perhatian pada pendidikan dalam mempelajari persoalan-persoalan agama berdasarkan  wahyu, sedangkan filsafat  pendidikan Barat lebih bersifat sepihak, yaitu memusatkan perhatian pada bidang-bidang tertentu tetapi mengabaikan aspek spiritual manusia. Keadaan ini berbeda dengan filsafat Timur yang sekaligus mengintegrasikan kepentingan dunia dengan kepentingan akhirat. Pendidikan filsafat Timur tidak mengenal kebenaran yang terbatas melainkan kebenaran universal. Sementara itu, filsafat Barat mengakui kebebasan parsial, sehingga seringkali terjadi semacam pertarungan antara ide atau teori pendidikan. Hal ini jelas membuat para pemerhati pendidikan  kebingungan dalam menentukan teori pendidikan yang ideal dan dominan sebagai landasan merumuskan tujuan dan arah pendidikan.
  • Filsafat Timur berupaya mengembangkan visi komprehensif antara yang duniawi dan yang sakral, sedangkan filsafat Barat hanya mengembangkan aspek duniawi saja. Oleh karena itu, dalam filsafat Barat, karakter siswa dikembangkan sebagian. Situasi ini merupakan dampak dari sistem nilai yang dialami Barat. Pendidikan filsafat Barat tidak bertujuan untuk mencapai nilai-nilai tertentu tetapi  cenderung  mencapai tujuan yang singkat, yaitu melatih peserta didik yang perlu menjaga hubungan baik dengan Tuhan,  dengan sesamanya, dan dengan lingkungan alam  sekitarnya.
  • Filsafat Timur peduli dan mengembangkan pendidikan untuk mewujudkan tujuan dasar hidup, yaitu beribadah kepada Tuhan dalam arti seluas-luasnya. Sedangkan filsafat Barat hanya mengedepankan akal. Tidak semua realitas kehidupan manusia  dapat dijelaskan secara proporsional. Ada hal-hal yang hanya bisa dijelaskan oleh hati dan jiwa manusia. Filsafat Timur memandang hati tidak hanya sebagai fisik dan biologis tetapi juga sebagai penguasa seluruh tubuh manusia dan bertindak sebagai sarana untuk mewujudkan sifat-sifat Tuhan.
  • Selain bersifat teoritis, pemikiran dan gagasan filsafat Timur juga bersifat praktis dan dapat diimplementasikan dalam bentuk perilaku. Adapun gagasan dan cita-cita filsafat Barat sulit diwujudkan dalam tindakan, apalagi dijadikan pedoman hidup. Filsafat idealis dan realisme hanyalah rencana ideal, sulit diwujudkan menjadi kenyataan. Menurut filsafat Timur, pendidikan adalah suatu proses sakral yang bertujuan untuk mencapai tujuan dasar kehidupan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Filsafat Barat dan Filsafat Timur adalah dua kerangka pemikiran yang memiliki akar budaya dan filosofis yang berbeda. Perbedaan mendasar antara keduanya membentuk landasan untuk pandangan yang berbeda terhadap pendidikan. Dari fokus pada individu hingga pandangan tentang tujuan hidup, perbedaan ini memengaruhi bagaimana masyarakat mengembangkan sistem dan pendekatan pendidikan mereka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun