Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Lantaran Sudah Divaksin, Masker Tidak Penting Lagi?

5 Oktober 2021   22:48 Diperbarui: 6 Oktober 2021   13:43 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga berjalan di depan mural dengan tema COVID-19 di halaman Balai Kota Depok, Depok, Jawa Barat, Rabu (6/1/2021).| Sumber: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/aww.

Lalu si abang mengeluarkan dan menunjukkan maskernya yang disimpan di bagian bawah gerobak. Bukannya langsung dipakai, masker tersebut hanya ditunjukkan ke saya lalu disimpan kembali.

Sambil melanjutkan memanggang roti, si abang mencoba menjelaskan kalau sebelumnya dia sudah memakai masker. Namun, karena hawanya panas, si abang penjual ini kemudian melepasnya maskernya.

Penjual ini lanjut mengatakan, bahwa dia juga sudah divaksin. Jadi beliau menganggap tidak akan bermasalah besar bila dia melepas masker saat berjualan.

Pola pikir dan tindakan dari abang penjual roti bakar ini jelas keliru dan tidak bisa dibenarkan. Tindakannya melepas masker selama berjualan bisa membahayakan dirinya sendiri maupun pelanggan. 

Di tengah situasi pandemi yang belum usai seperti saat ini, protokol kesehatan tetap harus dilaksanakan dengan ketat, baik sebelum ataupun setelah divaksin.

Pemerintah sendiri belum pernah mengeluarkan pernyataan bahwa orang boleh melepas masker bila sudah divaksin. 

Menilik berita hari ini di Kompas.com, kasus mingguan Covid-19 di Provinsi Jabar, Jateng, dan Jatim naik di atas 1000. Hal ini disampaikan oleh Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito dalam konferensi pers secara daring melalui YouTube Sekretariat Presiden (5/10/2021).

Selain itu penambahan kasus Covid-19 secara mingguan juga terjadi cukup banyak di DKI Jakarta, yakni 966 kasus dan Bali 588 kasus.

Ini artinya, masyarakat seharusnya tidak boleh lengah. Meskipun situasinya sudah jauh lebih membaik dibandingkan beberapa bulan lalu, tetapi tetap ada potensi penularan. Jangan sampai pelonggaran oleh pemerintah atas aktivitas sosial ekonomi masyarakat menjadi pemicu peningkatan kasus terinfeksi.

Terlebih jika kondisi itu tidak dibarengi dengan pelaksanaan dan pengawasan protokol kesehatan yang ketat. 

Saya sepakat dengan apa yang disampaikan Bapak Wiku, bahwa harus dipastikan di setiap tempat kerumunan terdapat satuan atau petugas yang ditugaskan untuk mengawasi protokol kesehatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun