Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kondisi Ekonomi Keluarga Terpuruk, Suami Istri Setop Bertengkar

4 September 2021   07:53 Diperbarui: 5 September 2021   08:33 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak dan pasangan yang bertengkar.| Sumber: doble-d via Kompas.com

Jangan sampai muncul ucapan marah dari salah satu pihak seperti yang pernah saya dengar: "Jual saja semua, jual semuaaaa...!!!!". 

Begitu pula ketika ada niat untuk mencari atau mengajukan pinjaman uang, bicarakan dulu dengan pasangan. Sesuaikan jumlah pinjaman dengan kemampuan membayar. 

Namun saya sangat tidak menyarankan meminjam dana dari pinjaman online ilegal. Bisa berakhir penderitaan karena bunga pinjaman yang mencekik leher. Lebih baik mencari pinjaman dana dari bank atau dari perusahaan pembiayaan yang jelas memiliki izin, terdaftar serta diawasi oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK).

5. Bergandengan tangan

Tak ada jalan lain bagi pasangan suami istri selain berpegangan tangan dalam menghadapi situasi sulit. Anggap saja suami dan istri sedang berjalan menyusuri terowongan gelap. 

Untuk dapat sampai bersama-sama di ujung terowongan dengan sambutan sinar matahari cerah menghangatkan, tentu suami istri tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Saling berpegangan tangan adalah pilihan utama.

Ilustrasi bergandengan tangan (Sumber : Freepik.com)
Ilustrasi bergandengan tangan (Sumber : Freepik.com)

Bergandengan tangan berarti akan saling menguatkan satu sama lain, saling membantu bila ada yang tersandung atau terjatuh, saling menghibur dan memberi kasih sayang bila salah satu pihak sedang sedih dan tertekan.

Menjalani kehidupan berumah tangga harus diakui tak selamanya mulus bak jalan tol. Ada kalanya jalan yang kita lewati berlubang, berbatu, bahkan licin, berlumpur, dan terlihat sulit untuk dilewati. Akan tetapi, pertengkaran dan saling adu mulut bukanlah solusi.

Pertengkaran hanya akan memperburuk keadaan. Kedamaian pun akan menguap tanpa sisa. Karena pertengkaran jua, rumah tidak lagi menjadi tempat perhentian yang dirindukan.

Pertengkaran juga bukan hanya menyakiti suami dan istri, tapi juga menyakiti hati anak-anak buah cinta keluarga. Anak-anak mungkin hanya bisa diam di tengah keributan orangtuanya, tak mampu melakukan apapun. Namun akibat yang ditimbulkan bisa sangat tidak baik. Anak-anak dipenuhi ketakutan, timbul luka mendalam, bahkan trauma berkepanjangan. 

Tidak hanya itu, pertengkaran yang tidak terkendali, dipenuhi jeritan, makian, bentakan, bahkan KDRT hingga menjadi konsumsi umum pada akhirnya hanya akan mempermalukan diri sendiri dan keluarga. Untuk itu, setop pertengkaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun