Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kondisi Ekonomi Keluarga Terpuruk, Suami Istri Setop Bertengkar

4 September 2021   07:53 Diperbarui: 5 September 2021   08:33 2544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Situasi tersebut tentu sangat berpengaruh pada kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. Banyak perahu rumah tangga goyah, terombang-ambing oleh badai pandemi yang belum usai.

Bagaimanapun, uang merupakan bagian penting dalam sebuah rumah tangga. Uang berpengaruh pada mengepul tidaknya asap dapur. Uang menentukan daya beli sebuah keluarga. Uang menentukan berputar tidaknya roda perekonomian keluarga. Ketiadaan uang dapat memicu pertengkaran suami istri, bahkan takjarang menyebabkan perceraian.

Untuk menghadapi situasi keuangan yang tidak menentu, sulit atau terpuruk, memang diperlukan effort yang tidak biasa dari suami maupun istri. Tidak bisa lagi mengandalkan cara-cara lama sebelum pandemi. Harus ada usaha dan cara-cara berbeda untuk menghadapinya. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, alih-alih ribut dan bertengkar, saya menyarankan beberapa hal berikut yang bisa suami istri lakukan ketika kondisi ekonomi keluarga sedang sulit.

1. Meningkatkan intensitas komunikasi dan diskusi

Dalam situasi finansial sulit, suami istri tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Intensitas komunikasi sebaiknya ditingkatkan. Tentu dengan kepala dingin dan pikiran positif, bukan dengan emosi yang berujung pertengkaran.

Banyak hal, banyak masalah yang bisa diselesaikan dan dicari jalan keluarnya melalui komunikasi dan diskusi. 

Misalnya membicarakan kemungkinan membuat usaha atau berwiraswasta demi menciptakan sumber penghasilan baru. Atau mendiskusikan kemungkinan mencari lowongan kerja di perusahaan lain. Atau membicarakan metode pengaturan keuangan yang tepat selama pandemi, atau membicarakan hal apapun.

Meningkatkan intensitas komunikasi dan diskusi juga tanpa disadari akan meningkatkan kedekatan emosional antara suami dan istri. Rasa saling menghargai, menyayangi, dan memiliki akan semakin meningkat. 

Sesulit apapun situasi yang dihadapi, tetapi bila ada keterikatan yang kuat, pasangan suami istri akan mampu melewati badai sehebat apapun.

2. Menunjuk satu pihak untuk mengatur keuangan

Selama ini banyak pendapat mengatakan bahwa istri adalah sosok menteri keuangan yang tepat dalam rumah tangga. Istri dianggap paling piawai dalam mengatur keluar masuknya fulus. 

Namun harus kita sadari juga, bahwa tidak semua perempuan atau istri masuk kategori tersebut. Banyak juga istri-istri yang boros dan tidak becus dalam hal mengatur uang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun