Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ini 6 Cara Menghindari Konflik dengan Orang Lain dalam Kehidupan Sehari-hari

27 Mei 2021   21:34 Diperbarui: 28 Mei 2021   03:00 3089
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konflik dengan pasangan (Sumber: Pexels.com/RODNAE Productions)

Kita semua pasti pernah mengalami konflik atau percekcokan atau perselisihan dengan orang lain, baik itu dengan pasangan, orangtua, anak, dengan teman, rekan kerja, bos di kantor, tetangga, dan sebagainya.

Konflik bisa berlangsung secara terang-terangan. Ditandai dengan muka yang saling menekuk bila dua orang atau dua pihak yang berselisih bertemu. Bahkan tak jarang, diikuti dengan adu mulut di antara keduanya.

Namun konflik bisa pula berlangsung seperti operasi senyap. Saling membeku dan membisu bila bertemu, dan saling mendiamkan selama beberapa waktu. 

Konflik dengan orang lain bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan bisa menimpa siapa saja. Penyebabnya pun bisa apa saja

Timbulnya konflik dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak menyenangkan.

Konflik akan membuat hati tidak tenteram, menyebabkan stres, frustrasi, overthinking, hidup tidak tenang, bahkan menjadi tidak nyaman bergerak ke mana-mana karena takut akan bertemu dengan mereka yang memiliki konflik dengan kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghindarinya.

Beberapa cara berikut ini bisa membantu kita menghindari konflik dengan orang lain.

Menerima orang lain apa adanya
Dari semula Tuhan sudah menciptakan manusia berbeda. Yaitu ketika Tuhan menciptakan manusia pertama, Adam dan Hawa.

Adam diciptakan sebagai laki-laki, dan Hawa diciptakan sebagai perempuan.

Selain itu, Adam diciptakan dari debu tanah, sedangkan Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Dua hal itu saja sudah berbeda, belum lagi karakter dan perilaku.

Perbedaan pun muncul bukan dari pembawaan sifat sejak lahir. Namun pula perbedaan latar belakang, pola pengasuhan, pendidikan, suku, budaya, nilai-nilai kehidupan, dan masih banyak lagi. Akibatnya, setiap pribadi pasti berbeda, dan perbedaan bisa menjadi pemicu konflik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun