Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Menjadi Penulis Sekaligus Ibu Rumah Tangga Bukan Perkara Mudah

10 Oktober 2020   08:34 Diperbarui: 10 Oktober 2020   13:14 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis (Sumber: www.pexels.com)

Sebagai ibu rumah tangga yang memiliki hobi menulis, kegiatan literasi merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan mengisi sela-sela pekerjaan rumah tangga yang tak ada habisnya. Kegiatan menulis sekaligus membaca, menjadi hiburan rohani sekaligus makanan bergizi bagi pengembangan diri.

Namun akhir-akhir ini, saya sebagai pelakonnya cukup kesulitan menyisihkan waktu untuk kegiatan ini.

Sebenarnya tidak ada kendala yang terlihat berat. Bahkan suami sebagai orang terdekat, sangat mendukung hobi saya ini. Seringkali ide-ide tulisan pun datang dari buah pikirannya.

Kendala yang cukup mengganggu justru tercipta dari aura yang kurang menyenangkan yang bertiup dari sekitar keluarga kecil kami.

Situasi tidak menyenangkan ini muncul dari pihak-pihak yang berada dalam ruang lingkup keluarga, yang menganggap kegiatan literasi adalah kegiatan miskin guna, buang-buang waktu dan energi percuma.

Satu kali bahkan mereka bertanya, apa keuntungan saya dengan menulis. Orientasi dan ekspektasi mereka tentunya adalah pundi-pundi. Apakah aktivitas menulis saya mampu menghasilkan rupiah?

Sulit bagi saya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Seharusnya ada dua opsi jawaban. Bila saya jawab "iya", akan ada pertanyaan susulan mengenai berapa nilai penghasilannya. Tentunya ekspektasi mereka paling tidak saya rutin menerima rupiah setiap bulan dengan besaran minimal puluhan lembar kertas rupiah berwarna merah. 

Sesuatu yang tentunya masih sulit buat penulis amatir seperti saya. Sepertinya mereka lupa bahwa tak semua hobi dan kesenangan harus menghasilkan uang. Kalaupun tujuan akhirnya seperti itu, ada proses panjang yang wajib dilalui.

Opsi ke dua, bila saya jawab "tidak", juga akan muncul pertanyaan, lalu buat apa masih menulis? 

Dan jawaban "tidak" ini akan semakin mempertegas pandangan mereka bahwa kegiatan menulis hanya membuang-buang waktu dan energi, serta tak berfaedah.

Serba salah kan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun