Mohon tunggu...
Martha Weda
Martha Weda Mohon Tunggu... Freelancer - Mamanya si Ganteng

Nomine BEST In OPINION Kompasiana Awards 2022, 2023. Salah satu narasumber dalam "Kata Netizen" KompasTV, Juni 2021

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Pusaran Benci

16 Februari 2020   01:50 Diperbarui: 16 Februari 2020   01:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : pexels.com

Selalu begitu. Hanya umpatan dan cemoohan yang terbit dari sana. Berkali-kali bertemu muka, kau tak berbeda.

Mungkin menu utamamu setiap hari adalah sepinggan dengki dan secawan iri hati, ditutup semangkuk parutan kemunafikan.

Bila semua tak tersedia, mungkin kau ganti dengan senampan buah-buah kepahitan berlapis ketakpuasan yang selalu kau gantungkan di dada.

Seolah kau tak pernah berjumpa dengan Sang pembawa kebaikan.

Hendak sampai kapan kau ingin berdiang dalam pusaran benci?

Jkt, 16 Februari 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun