Mohon tunggu...
Tryas Febrian
Tryas Febrian Mohon Tunggu... Programmer - Complex

I love your writing

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tuhan Itu Tidak Adil

12 September 2020   14:57 Diperbarui: 12 September 2020   14:50 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi : pixabay

Adil berasal dari bahasa Arab yang berarti berada di tengah-tengah, jujur, lurus, dan tulus. Secara terminologis adil bermakna suatu sikap yang bebas dari diskriminasi, ketidakjujuran. Kalian semua pasti pernah berpikir dan mempertanyakan tentang keadilan Tuhan. Apakah Tuhan itu adil? 

Tuhan itu tidak adil, saya terlahir dengan fisik yang sempurna, sedangkan dia terlahir cacat.

Tuhan itu tidak adil, saya hidup ditempat yang teramat aman, sedangkan dia yang berada di Palestina harus hidup dengan geranat.

Tuhan itu tidak adil, saya bisa makan dengan cukup, sedangkan dia yang berada di Afrika cukup menahan lapar.

Tuhan itu tidak adil, saya beragama Islam, sedangkan dia beragama bukan Islam.

Tuhan itu tidak adil.

Pada mulanya sering sekali muncul pertanyaan seperti itu pada benak saya. Saya selalu mempertanyakan keadilan Tuhan. Saya bertanya kepada kawan, tetap jawabannya tidak relevan. Saya bertanya kepada Orang Tua, jawabannya bermakna sua. 

Hingga pada suatu hari, ketika saya memberikan bantuan sembako kepada masyarakat yang kurang mampu, salah satu orang menolak bantuan sembako tersebut, dia berkata bahwa dia sudah memperoleh bantuan di hari kemarin.

"Berikan sembako itu ke warga lainnya yang belum memperoleh bantuan" Kata salah satu warga tersebut.

Saya sedikit terheran-heran karena ia menolaknya, padahal ia bisa saja menerimanya. Mengapa dia harus memperdulikan orang lain,  sedangkan ia sebenarnya masih membutuhkan sembako tersebut. Pada saat itu saya menemukan jawabannya. Kita sebagai manusia ciptaan Tuhan, juga mendapat peran untuk membantu rencana besar Tuhan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun