Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jan Ethes (Tidak Bohong) ke Bali

15 Juni 2019   15:39 Diperbarui: 15 Juni 2019   16:12 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dari twitter Nadiryah Hosen @na_dirs

Twit ini diposting oleh Nadirsyah Hosen atau yang biasa disapa Gus Nadir. Beliau adalah seorang cendekiawan muslim garis lucu.

Kenapa ada embel-embel lucu? Sebab, sudah bukan sekali dua beliau menanggapi sebuah peristiwa atau menjawab pertanyaan netizen kepadanya dengan gaya khasnya yang lucu. Sering kali saya ikutan terkekeh sebab jawabannya itu lucu, menghibur sekaligus jadi ikut berpikir juga.

Seperti soal membedakan antara fakta, opini, kritik, cacian dan hoax, beliau memberikan contoh yang ringan dan mudah dipahami.

Bersama karibnya yang selalu heboh urusan rambut sebab sama-sama berkekurangan soal satu itu, Gus Nadir bisa menjadikan twitnya menjadi renyah serta mudah dicerna. Oleh siapa saja.

Sementara si karib pun menanggapinya dengan tak kalah canda pula. Baca saja....

Dari twitter Maman Suherman @maman1965
Dari twitter Maman Suherman @maman1965

Jika demikian, dengan panduan sederhana yang diberikan Gus Nadir, saya merasa dicerahkan untuk mencoba lebih memilah lagi. Bukan saja supaya bisa terus merawat kebaikan berinteraksi di dunia internet, namun juga untuk mencegah banyak hal tak baik yang tidak bisa dipertanggungjawabkan pula, semakin merajalela lalu menjadikan akal sehat kita semakin menjauh.

Nuhun, Gus Nadir dan Kang Maman... Selalu sehat semua.
Malam minggu boleh lho bergaya di depan kaca sambil nyisir hehe

(anj 19)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun