Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rani Namanya

30 Agustus 2021   22:07 Diperbarui: 30 Agustus 2021   22:07 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan gincu merah marun menantang, Rani menghisap dalam-dalam rokoknya. Menjentikkan rokoknya ke dalam sebuah asbak keramik berwarna putih keemasan. 

Matanya sesekali menatap jauh melalui kaca bening sebuah café khas metropolitan, di bilangan Jakarta Selatan. Stocking jaring hitam membalut di kedua pasang kakinya yang jenjang bak model Milan papan atas dihiasi dengan high heels silver kesukaannya. 

Sesekali Ia menarik rok mininya ke bawah karena acapkali beberapa pasang mata di sana senantiasa melirik ke arah pahanya. Terkadang ia membuang nafasnya dalam-dalam dan berulangkali melihat ponselnya. 

Seorang pelayan mendatanginya dan bertanya. Selamat Sore, apakah Kakak ingin memesan sesuatu? Silahkan ini menunya. Pelayan itu menyodorkan aneka menu café. Dengan senyum tipis, Rani berkata minta Iced Chocolate without white cream nya 1 ya.   

Baik Kakak, ada lagi ? Ucap sang pelayan.

Rani menggelengkan kepala. Pelayan itu segera meninggalkan Rani. Detik demi detik telah berlalu, hanya lagu lagu air supply tempo dululah yang menemani kesendirian Rani. 

Minuman Rani sudah hampir habis tetapi orang yang ditunggunya tidak kunjung datang. Dalam lamunannya yang tak jelas entah kemana, tiba tiba Ia dikagetkan dengan Pintu café yang terbuka, seorang pria paru baya dengan pakaian kantoran dilengkapi blazer krem, dasi abu-abu dan Jas hitam mendatanginya. Rani tersenyum. Ia berdiri dari kursinya dan mulai mencium pipi pria itu. 

 Om, kenapa lama sekali? Aku sudah menunggu lebih dari 2 jam loh di sini Ucap Rani sambil cemberut.

 Saya kan, sudah bilang kalau hari ini ada meeting di Bali, tapi kamunya saja yang memaksa supaya kita ketemu hari ini . Ucap pria itu dengan lembut sambil tangan kanannya mengusap pipi Rani. 

 Aku sudah pesan, Om mau pesan apa? . Ucap Rani untuk mengganti topik pembicaraan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun