Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Reshuffle Kabinet Merah Putih: Jalan Baru Presiden Prabowo Menjaga Optimisme Bangsa

10 September 2025   10:00 Diperbarui: 10 September 2025   08:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prabowo Subianto melantik sejumlah menteri di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (8/9/2025). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)

Optimisme Baru atau Sekadar Formalitas?

Setiap reshuffle membawa nuansa optimisme. Publik berharap wajah baru menghadirkan energi baru. Namun, pengalaman sejarah menunjukkan, tidak semua reshuffle berbuah manis. Ada yang justru melemahkan kinerja karena pejabat baru butuh waktu adaptasi, ada pula yang hanya menjadi "rotasi kursi" tanpa substansi perubahan.

Optimisme publik hanya bisa tumbuh jika menteri-menteri baru cepat beradaptasi, berani melanjutkan kebijakan yang baik, sekaligus melakukan koreksi terhadap program yang mandek. Di titik ini, pembelajaran dari pendahulu sangat penting. Purbaya misalnya, tidak bisa serta-merta menghapus warisan disiplin fiskal Sri Mulyani. Yang perlu dilakukan adalah mencari keseimbangan antara disiplin dan kebutuhan ekspansi fiskal untuk mendorong pertumbuhan.

Demikian pula di sektor pekerja migran. Mukhtarudin harus belajar dari pengalaman sebelumnya, di mana perlindungan pekerja migran sering terbentur minimnya koordinasi lintas lembaga. Ia harus menghadirkan kebijakan yang konkret, bukan sekadar jargon politik.

Jalan Panjang Menuju Keberhasilan

Reshuffle hanyalah pintu masuk, bukan tujuan akhir. Menteri-menteri baru memiliki pekerjaan rumah besar: menjaga stabilitas politik, mengelola ekonomi yang sehat, melindungi pekerja migran, memberdayakan koperasi, hingga menyiapkan generasi muda. Semua itu tidak bisa dikerjakan dalam waktu singkat, apalagi jika hanya mengandalkan popularitas semata.

Optimisme publik akan lahir bukan dari pidato pelantikan atau janji politik, tetapi dari kerja nyata yang bisa dirasakan masyarakat. Jika reshuffle hanya menjadi ajang bagi-bagi jabatan, cepat atau lambat kekecewaan publik akan muncul. Namun, jika dijalankan dengan visi yang konsisten dan keberanian membuat terobosan, reshuffle bisa menjadi momentum penting menuju Indonesia yang lebih kuat.

Harapan di Tengah Perubahan

Akhirnya, reshuffle perdana Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto harus dibaca sebagai ujian awal. Publik menaruh harapan besar agar perubahan ini bukan sekadar pergantian nama, tetapi juga pergantian paradigma.

Kita semua berharap, wajah-wajah baru ini tidak berhenti pada simbol politik, tetapi bergerak menjadi agen perubahan. Harapan rakyat sederhana: fiskal negara dikelola dengan bijak, pekerja migran lebih terlindungi, koperasi lebih adaptif, stabilitas tetap terjaga, dan pemuda mendapat ruang lebih besar.

Pertanyaan akhirnya tetap sama: apakah reshuffle ini akan membawa optimisme baru, atau hanya menambah daftar panjang formalitas politik? Jawabannya ada pada kerja nyata para menteri baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun