Gombloh dan Identitas Kebangsaan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai senimannya. Melalui Gombloh, kita belajar bahwa identitas kebangsaan tidak hanya dibangun oleh politik dan sejarah, tetapi juga oleh seni dan budaya. Lagu-lagu Gombloh telah menjadi bagian dari narasi kolektif bangsa Indonesia—sebuah warisan budaya yang tak ternilai.
Mengabadikan karya Gombloh sebagai lagu nasional bukan sekadar penghormatan pada sosoknya, tetapi juga pengakuan bahwa seni adalah bagian integral dari perjuangan bangsa. Ia telah menulis sejarah bukan dengan tinta, tetapi dengan nada yang terus menggema.
Warisan Abadi Seorang Seniman Rakyat
Di usianya yang ke-80 tahun, Republik Indonesia semakin matang. Namun, di balik upacara megah di Istana Merdeka, ada satu hal yang selalu menggetarkan: suara Gombloh yang menyatu dengan jiwa bangsa. Karyanya telah menjelma menjadi energi kolektif yang menjaga bara nasionalisme tetap menyala.
Gombloh memang telah tiada, tetapi ia sejatinya hadir di setiap pekik "Merdeka!", di setiap kibaran Merah Putih, dan di setiap nada “Kebyar-Kebyar” yang terus berkumandang. Selama bangsa ini ada, selama bendera ini berkibar, Gombloh akan tetap hidup.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI