Literasi APBN: Mengajak Publik Terlibat
Pemahaman publik terhadap APBN masih terbatas, padahal ini adalah "uang kita bersama". Literasi APBN akan membuat masyarakat sadar bahwa setiap rupiah pajak dan penerimaan negara kembali dalam bentuk layanan publik---mulai dari jalan dan jembatan, guru dan tenaga kesehatan, hingga subsidi listrik dan pangan.
Dengan pengetahuan yang memadai, masyarakat dapat lebih kritis, partisipatif, dan mengawal agar kebijakan fiskal tepat sasaran dan akuntabel.
Menjaga Keberlanjutan Fiskal
Walau APBN digunakan agresif untuk menghadapi guncangan, keberlanjutan fiskal tetap dijaga melalui optimalisasi penerimaan negara (pajak, PNBP, dan inovasi pembiayaan kreatif namun prudent). Disiplin fiskal ini memastikan beban utang terkendali dan ruang fiskal masa depan tetap terjaga.
APBN untuk Semua
APBN 2025 bukan sekadar dokumen anggaran; ia adalah perisai yang melindungi rakyat dari badai ekonomi dan mesin yang menggerakkan pemerataan kesejahteraan. Dengan menjalankan fungsi countercyclical dan shock absorber, APBN membuktikan diri sebagai instrumen kebijakan fiskal yang tangguh.
Dukungan terhadap Asta Cita memastikan manfaat APBN dirasakan hingga pelosok negeri. Kini, tantangan terbesarnya adalah memastikan setiap rupiah dibelanjakan secara efektif---dan di sinilah peran masyarakat untuk memahami, mengawasi, dan memastikan APBN benar-benar menjadi milik rakyat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI