Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Makassar Artikel Utama

Pasar Palakka, Denyut Ekonomi dan Kisah Kehidupan dari Jantung Kabupaten Bone

2 Agustus 2025   10:00 Diperbarui: 5 Agustus 2025   17:59 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Aktivitas Pasar Palakka di Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. (Foto: TRIBUN-TIMUR.COM/WAHDANIAR)

Di balik riuh suara tawar-menawar, derap kaki pembeli, dan aroma khas rempah-rempah lokal, Pasar Sentral Palakka di Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan menyimpan kisah panjang yang tak kalah menarik dari kisah-kisah sejarah Bugis di masa silam. 

Tak sekadar pusat jual beli, pasar ini menjadi ruang hidup yang merekam denyut ekonomi, pertemuan budaya, dan dinamika sosial masyarakat Bone dari masa ke masa.

Pasar bukan sekadar tempat transaksi barang, tetapi juga pertemuan nilai, simbol identitas, dan jantung dari sebuah peradaban lokal. 

Di tengah perubahan zaman dan ekspansi ritel modern, Pasar Palakka tetap tegak, menjaga warisan tradisional sekaligus beradaptasi secara perlahan terhadap arus modernitas.

Lebih dari Sekadar Transaksi

Setiap pagi, ketika matahari belum sepenuhnya mengusir kabut dini hari, geliat kehidupan sudah terasa di pelataran Pasar Palakka. 

Para pedagang dari desa-desa sekitar berdatangan dengan hasil bumi: pisang kepok, ubi jalar, ikan kering, rempah-rempah, hingga tenunan tradisional. 

Sebagian besar dari mereka adalah perempuan, mewarisi semangat niaga dari para pendahulu mereka yang sejak masa Kerajaan Bone telah terbiasa berdagang lintas wilayah.

Di sudut lain, para pembeli tidak hanya mencari kebutuhan pokok, tetapi juga bertukar kabar, menjalin silaturahmi, dan berbagi cerita. 

Pasar menjadi ruang sosial yang tak tergantikan oleh pusat perbelanjaan modern. Di sinilah masyarakat Bone hidup dalam kebersamaan, berinteraksi tanpa sekat status sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Makassar Selengkapnya
Lihat Makassar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun