Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Money

Rupiah Tertekan! Modal Asing Keluar Rp 10,33 Triliun dalam Sepekan

1 Maret 2025   14:40 Diperbarui: 1 Maret 2025   12:41 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan besar dalam sepekan terakhir. Berdasarkan laporan Bank Indonesia (BI), investor asing mencatatkan jual neto senilai Rp 10,33 triliun di pasar keuangan domestik sepanjang 24-27 Februari 2025. Tekanan ini semakin memperburuk kondisi rupiah yang telah mengalami depresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Keluarnya Modal Asing dan Dampaknya

Modal asing yang keluar dari Indonesia terdiri dari Rp 7,31 triliun dari pasar saham, Rp 1,24 triliun dari Surat Berharga Negara (SBN), dan Rp 1,78 triliun dari Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Arus keluar dana asing ini membuat rupiah semakin melemah, dengan kurs yang mencapai Rp 16.595 per dolar AS pada Jumat (28/2), melemah 141 poin atau sekitar 0,86 persen dibandingkan hari sebelumnya.

Pelemahan rupiah ini juga berdampak pada naiknya imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun, yang meningkat dari 6,88 persen pada Kamis (27/2) menjadi 6,93 persen pada Jumat (28/2). Hal ini menunjukkan meningkatnya risiko investasi di Indonesia di mata investor global.

Pengaruh Faktor Global

Selain faktor domestik, pelemahan rupiah juga dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS (DXY) yang mencapai level 107,24. Penguatan dolar membuat mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, mengalami tekanan. Di sisi lain, yield US Treasury (UST) 10 tahun turun ke level 4,260 persen, menandakan bahwa investor global lebih memilih aset safe haven seperti obligasi AS dibandingkan aset di negara berkembang.

Langkah Bank Indonesia

Bank Indonesia menyatakan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan pasar keuangan dan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas rupiah. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait guna memastikan ketahanan ekonomi eksternal Indonesia tetap terjaga.

"Kami akan terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan ekonomi nasional," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso.

Pelemahan rupiah yang disertai dengan keluarnya modal asing dari pasar keuangan Indonesia menjadi tantangan besar bagi ekonomi nasional. Ketidakpastian global serta sentimen investor yang beralih ke aset aman membuat rupiah semakin tertekan. Bank Indonesia dan pemerintah perlu segera mengambil langkah konkret untuk menstabilkan nilai tukar dan meningkatkan kepercayaan investor demi menjaga stabilitas ekonomi Indonesia di tengah gejolak pasar global.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun