Pasar modal Indonesia tengah menunjukkan tren positif dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak di zona hijau pada perdagangan Rabu (26/2). Dibuka dengan kenaikan 0,61% ke level 6.645, penguatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah peluncuran bank emas atau bullion bank yang dijadwalkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
David Sumual, Chief Economist PT Bank Central Asia (BCA), menilai bahwa kehadiran bank emas ini menjadi katalis positif bagi IHSG. Namun, ia juga mengingatkan bahwa dampak signifikan terhadap sektor riil baru akan terasa dalam jangka menengah hingga panjang. Bank emas diharapkan dapat meningkatkan ekosistem investasi berbasis emas di Indonesia serta mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.
Selain faktor domestik, sentimen global juga berperan dalam pergerakan IHSG. Indeks kepercayaan konsumen Amerika Serikat yang mengalami penurunan menandakan perlambatan ekonomi di Negeri Paman Sam. Hal ini meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga, yang pada akhirnya memperkuat daya tarik aset investasi di negara berkembang seperti Indonesia.
Menurut Myrdal Gunarto, Staf Bidang Ekonomi, Industri, dan Global Markets dari Bank Maybank, investor mulai menunjukkan optimisme terhadap perkembangan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) serta rencana pembentukan bank emas. Ditambah dengan meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang bulan Ramadan, kebijakan fiskal yang suportif dari pemerintah semakin memperkuat kepercayaan pasar.
Faktor eksternal lain yang turut memengaruhi penguatan IHSG adalah pelemahan nilai dolar AS, penurunan imbal hasil surat utang negara AS, serta turunnya harga minyak dunia. Kombinasi berbagai faktor ini mendorong arus modal asing kembali masuk ke Indonesia, terutama dari investor berorientasi jangka pendek.
Peluncuran bank emas bukan hanya memberikan dampak pada pasar modal, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam investasi berbasis emas. Dengan adanya regulasi yang mendukung serta infrastruktur yang memadai, bank emas dapat menjadi instrumen keuangan yang stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang.
Ke depan, keberhasilan bank emas dalam mendorong pertumbuhan ekonomi akan sangat bergantung pada implementasi kebijakan serta kesiapan industri keuangan dalam memfasilitasi produk-produk investasi berbasis emas. Jika dijalankan dengan baik, langkah ini dapat membawa Indonesia ke era baru dalam diversifikasi investasi dan ketahanan ekonomi nasional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI