Mohon tunggu...
Benjamin A
Benjamin A Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Pribadi seorang yang menyukai perjalanan survival

Selanjutnya

Tutup

Nature

Inovasi Titan Group Menuju Hilirisasi Industri Pertambangan dan Batubara di Indonesia

25 Januari 2024   12:06 Diperbarui: 25 Januari 2024   12:18 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada sebuah talkshow berjudul 'Masa Depan Hilirisasi Minerba' di Jakarta, Irwandy Arif, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, menyoroti upaya pemerintah dalam memperbaiki dan mentransformasi kegiatan bisnis pertambangan mineral dan batubara melalui tata kelola pertambangan nasional.

Indonesia dikenal memiliki potensi mineral dan batubara yang sangat besar. Kedua sumber daya ini tidak hanya berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap kemandirian dan ketahanan industri nasional.

Peningkatan Nilai Tambah Mineral untuk Transisi Energi

Irwandy menekankan pentingnya peningkatan nilai tambah mineral sebagai bagian integral dari mendukung transisi energi di Indonesia. Mineral tersebut menjadi bahan baku utama untuk pembangkit listrik tenaga surya, tenaga angin, tenaga nuklir, serta pembuatan kabel transmisi, distribusi, dan baterai kendaraan listrik.

Dalam konteks ini, komoditas pendukung transisi energi di Indonesia, sebagian besar, sudah diidentifikasi sebagai mineral kritis untuk kebijakan pemerintah di masa mendatang. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, peningkatan nilai tambah pada komoditas pertambangan mineral harus dilakukan melalui proses pengolahan dan pemurnian.

Rencana Strategis untuk Peningkatan Nilai Tambah Mineral

Rencana ke depan sedang disusun untuk mempercepat peningkatan nilai tambah mineral di Indonesia. Langkah-langkah kunci termasuk pengutamaan pembelian bahan baku dari dalam negeri, koordinasi dengan Kementerian Perindustrian dalam pengelolaan fasilitas pemurnian dan pengolahan, serta kebijakan fiskal dan non-fiskal untuk mendukung pertumbuhan industri hilirisasi dalam negeri.

Menurut Irwandy, implementasi kebijakan ini akan membawa manfaat signifikan dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi baik di tingkat regional maupun nasional. Dibandingkan hanya mengandalkan ekspor bahan mentah, peningkatan nilai tambah mineral dan batubara akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), Penyerapan Tenaga Kerja, Ekspor, dan Penyediaan Energi.

Transformasi Industri Batubara di Sumatera Selatan

Provinsi Sumatera Selatan, sebagai pusat perhatian utama dalam industri batu bara di Indonesia, memiliki potensi besar dengan cadangan sekitar 9,3 miliar ton. Provinsi ini menyumbang hampir seperempat dari total cadangan nasional, mencapai sekitar 37,60 miliar ton.

Peran Utama Lokasi Pertambangan

Muara Enim, Lahat, dan Ogan Komering Ulu adalah lokasi pertambangan utama yang memegang peran kunci dalam mengukuhkan Sumatera Selatan sebagai pemimpin dalam industri batu bara. Muara Enim sendiri memiliki 29 izin tambang batu bara yang melibatkan area konsesi seluas 153.481 hektar.

Infrastruktur dan Transportasi: Kunci Optimalisasi Produksi
Dalam industri batu bara, infrastruktur transportasi dan penanganan memiliki peran krusial dalam mengoptimalkan produksi. Solusi transportasi efisien dan fasilitas penanganan modern bukan hanya mengurangi biaya operasional tetapi juga meningkatkan produktivitas dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

Inovasi Tongkang Titan Infra Energy dalam Transportasi Batu Bara

Titan Infra Energy Group menetapkan standar tinggi dalam meningkatkan infrastruktur transportasi batu bara di Sumatera Selatan. Dengan memanfaatkan tongkang sebagai sarana utama, perusahaan ini memberikan solusi transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Keunggulan kapasitas angkut tongkang dan jejak karbon yang lebih rendah menjadikan Titan Infra Energy sebagai pemimpin dalam membawa batu bara dari lokasi pertambangan ke pelabuhan dengan cara yang efisien dan bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun