Mohon tunggu...
Benito Rio AviantoMr.
Benito Rio AviantoMr. Mohon Tunggu... Dosen MK Statistika, Ekonomi indonesia, Metodologi Penelitian, & Metode Penelitian Kuantitatif, dan Sesundaan

Ayo capai Indonesia Emas 2045

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketahanan ASEAN+3 Ditengah Guncangan Global dan Perubahan Ekonomi Dunia

9 Oktober 2025   14:25 Diperbarui: 9 Oktober 2025   14:08 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ketahanan Ekonomi ASEAN+3 di Tengah Guncangan Global dan Perubahan Tata Ekonomi Dunia

Oleh: Benito Rio Avianto

Analisis Kebijakan dan Prospek Makroekonomi Regional 2025--2026

Momentum Pemulihan di Tengah Ketidakpastian Baru

Laporan terbaru ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) menegaskan bahwa kawasan Asia Timur dan Tenggara kembali menunjukkan daya tahan ekonomi yang kuat meskipun dihadapkan pada ketegangan geopolitik dan perubahan kebijakan perdagangan Amerika Serikat. Dalam ASEAN+3 Financial Stability Report (AFSR) dan ASEAN+3 Regional Economic Outlook (AREO) October 2025 Update, AMRO merevisi ke atas proyeksi pertumbuhan kawasan menjadi 4,1% pada 2025 dan 3,8% pada 2026, naik dari proyeksi Juli lalu.

Kinerja kuat pada paruh pertama 2025 menjadi katalis utama, ditopang oleh permintaan domestik yang solid, ekspor elektronik berbasis AI, dan investasi asing langsung (FDI) di sektor digital. Namun, AMRO juga mengingatkan bahwa ketergantungan kawasan terhadap sistem keuangan global tetap tinggi, sehingga risiko eksternal seperti volatilitas pasar, pergeseran kebijakan moneter AS, dan fragmentasi ekonomi dunia masih dapat menimbulkan guncangan besar.

1. Performa Ekonomi Paruh Pertama 2025: Fondasi Kekuatan Baru

Pertumbuhan kawasan ASEAN+3 pada semester pertama 2025 mencatat hasil impresif. Beberapa faktor utama yang menopang momentum tersebut antara lain: Konsumsi domestik yang tangguh, didorong oleh stabilitas lapangan kerja dan inflasi rendah. Lonjakan ekspor semikonduktor dan elektronik, terutama karena pesanan yang dimajukan (front-loaded shipments) sebelum penerapan tarif baru AS. Investasi FDI ke sektor digital dan elektronik lanjutan, memperkuat struktur industri jangka panjang.

China, sebagai ekonomi terbesar kawasan, tumbuh 5,3% (yoy) pada paruh pertama 2025, di atas capaian tahun sebelumnya, meski menghadapi hambatan tarif AS. Kebijakan pro-pertumbuhan Beijing---seperti trade-in program, obligasi jangka panjang untuk infrastruktur, dan pelonggaran kredit terarah---menjadi bantalan utama terhadap pelemahan sektor properti

AREO-October-Update_final

.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun