"Enggak, maksudku nunggu ada yang lewat sini, ternyata kamu anak kecil."
"Saya mau sekolah dulu, nanti ketinggalan tugas."
"Kalau kamu pergi bisa jadi nanti tak bertemu lagi, ada hal penting yang akan kusampaikan."
Orang itu memakai baju jaman kuno, usianya mungkin seperti anak budeku yang baru masuk kuliah. Aku memandang sekitar lalu melihat bekas pohon yang roboh. Kakiku melangkah ke arah pohon yang roboh dan duduk berselonjor.
"Sebelum bel pulang sekolah berbunyi, ceritakan saja dengan singkat, jelas, dan akurat."
"Kamu tahu patih Gajah Muda?"
Aku mengangguk, "Ia apanya kamu?"
"Bukan apa-apaku, aku hidup di zamannya."
Hanya kata oh yang keluar dari mulutku.
Orang itu bernama Saridin, ia mulai menceritakan tentang kejadian yang menimpanya dan memintaku untuk bisa menyampaikan pada dunia tentang kisah lama yang telah merugikan dirinya.
"Mengapa kau yakin kalau aku akan berkata pada semua orang tentang dirimu, bagaimana kalau mereka tidak mengenalmu?"